Mimpi Buruk Liverpudlians

By Rabu, 16 November 2016 | 08:19 WIB
Georginio Wijnaldium merayakan golnya bersama Emre Can dan Daniel Sturridge dalam laga Premier League melawan Watford di Anfield, 06 November 2016.
CLIVE BRUNSKILL/GETTY IMAGES
Georginio Wijnaldium merayakan golnya bersama Emre Can dan Daniel Sturridge dalam laga Premier League melawan Watford di Anfield, 06 November 2016.

Ada alasan kuat mengapa Liverpudlians menjadi kaum yang paling membenci jeda internasional. Maklum, sepulangnya para pemain The Reds dari tugas bersama timnas masing-masing, tak jarang yang terlilit cedera cukup serius.

Penulis: Sapto Haryo Rajasa

Georginio Wijnaldum misalnya, yang mengalami masalah pada hamstring seusai membela Belanda pada Kualifikasi Piala Dunia 2018 bulan Oktober lalu. Pada musim-musim sebelumnya, problem cedera pada Daniel Sturridge seperti sudah menjadi agenda rutin saban dirinya dipanggil masuk skuat Inggris.

Pada periode internasional kali ini, Liverpool mengirim 12 pemain. Mereka adalah Simon Mignolet, Ragnar Klavan, Nathaniel Clyne, Jordan Henderson, Adam Lallana, Wijnaldum, Marko Grujic, Sadio Mane, Philippe Coutinho, Daniel Sturridge, Roberto Firmino, dan Divock Origi.

Sejauh ini belum ada laporan perihal “penyakit bawaan” yang menempel di tubuh mereka. Akan tetapi, kekhawatiran fans fanatik Si Merah tak berhenti sampai di sini. Sebabnya, sejarah mencatat bahwa penampilan pasukan Anfield setiap usai menjalani libur sekitar dua pekan ini biasanya langsung anjlok.

Distribusinya adalah hanya enam kemenangan, sembilan hasil imbang, dan tujuh kekalahan dalam 22 penampilan sehabis jeda internasional sepanjang enam tahun ke belakang. Rapor buruk ini amat mungkin berkaitan erat dengan venue laga di atas, di mana 16 di antaranya merupakan partai tandang.

Kendati demikian, kemunculan Juergen Klopp di balik kemudi kapal Liverpool sedikit banyak mulai mengubah “kebiasaan” buruk tersebut. Di bawah kepemimpinan pelatih asal Jerman itu, Henderson dkk melakoni empat partai setelah jeda internasional dan mencatat dua menang serta dua hasil seri.

Tiga laga mengambil waktu pada musim 2015-2016, ketika Liverpool bermain imbang 0-0 kontra Tottenham Hotspur di White Hart Lane pada jeda Oktober, lalu menang tandang 4-1 atas Manchester City pada jeda November. Sementara itu, hasil seri 1-1 dipetik setelah gelaran jeda Maret-April.

Festive Period

Pada musim ini, jeda September berlanjut dengan kemenangan 4-1 atas Leicester City, sedangkan skor kacamata melawan Manchester United mengikuti jeda Oktober. Tentu menarik menantikan hasil yang akan diraih Klopp tatkala pasukannya melanjutkan gameweek 12 Premier League di St. Mary’s, rumah Southampton.


Editor : Aloysius Gonsaga
Sumber : Tabloid BOLA No.2.716


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X