Imbas Rusuh Suporter, PSIM Piala Soeratin Pindah Grup

By Jumat, 18 November 2016 | 04:07 WIB
Panpel lokal, Desi Arfianto (kanan) memberi penjelasan 32 besar Linus dan Piala Soeratin.
GONANG SUSATYO/JUARA.NET
Panpel lokal, Desi Arfianto (kanan) memberi penjelasan 32 besar Linus dan Piala Soeratin.

YOGYAKARTA, JUARA.net – Babak 32 besar Liga Nusantara dan Piala Soeratin Grup H akan digelar di DI Yogyakarta. Laga babak itu digelar di Stadion Sultan Agung, Bantul.

Hanya, PSIM Yogyakarta U-17 yang tampil sebagai juara di tingkat Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI DIY tidak bisa tampil di hadapan pendukungnya. Namun, PS Gama yang menjadi juara Linus bisa tampil di Bantul. PSIM U-17 sendiri masuk Grup E yang digelar di Kudus.

Ketua panitia pelaksana lokal, Dwi Irianto, mengungkapkan PSIM U-17 tidak mendapat izin pertandingan. Ini adalah imbas yang dialami PSIM Yogyakarta pada turnamen Indonesia Soccer Championship (ISC) B.

PSIM tidak diizinkan menyelenggarakan dua laga kandang pada putaran kedua babak 16 besar akibat ulah suporter mereka yang bertindak rusuh saat PSIM menjamu PSCS Cilacap.

"Juara Linus dan Soeratin di tingkat Asprov DIY seharusnya tampil di Bantul. Tetapi, untuk PSIM tidak bisa bermain di Bantul karena masalah perizinan. Jadi, PSIM dipindahkan ke Grup E. Posisi PSIM digantikan Persab Brebes. Ini memang menjadi pembelajaran bagi kami semua," papar Dwi.

Baca Juga:

Di grup itu, Persab bersaing dengan PSN Nunukan Kaltara, Bandar Sulteng FC, dan Persesba Sumba Barat. Di Linus, PS Gama akan menghadapi Pelangi Utara Malinau Kalimantan Utara (Kaltara), Persipal Palu dan PSN Ngada NTT.

Pada babak tersebut akan diambil dua tim yang lolos ke babak 16 Besar. Menurut rencana, semifinal dan final akan digelar di Stadion Manahan, Solo, 7 dan 10 Desember 2016.

Linus tidak berbeda dengan TSC dan ISC B yang tidak mengenal promosi dan degradasi. Namun tim juara akan mendapat hadiah sebesar Rp 500 juta, runner-up sebesar Rp 400 juta, dan peringkat ketiga Rp 200 juta. Sementara itu juara Piala Soeratin berhak mendapat uang pembinaan Rp 250 juta, Rp 200 juta untuk runner-up dan peringkat ketiga Rp 125 juta.

"Ini adalah turnamen sepetti TSC dan ISC. Jadi tidak ada promosi dan degradasi. Juara dan runner-up berhenti di final," ujar Dwi.


Editor : Aloysius Gonsaga
Sumber : -


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X