Pelatih Indonesia, Alfred Riedl, mengaku bangga bisa membawa Indonesia ke semifinal Piala AFF 2016. Menurutnya, pencapaian tahun ini lebih spesial bila dibandingkan dengan edisi 2010 saat ia membawa Tim Merah Putih ke partai puncak.
Penulis: Kukuh Wahyudi
Kondisi Indonesia yang baru sembuh dari status sebagai pesakitan akibat sanksi FIFA dan pembatasan pemain dari setiap klub menjadi faktornya.
“Hasil ini sangat spesial untuk Indonesia. Sebelum mencapai semifinal, tidak ada sepak bola internasional hampir selama satu setengah tahun,” kata Alfred Riedl.
Namun, pelatih asal Austria itu bersyukur Indonesia memiliki banyak pemain berbakat.
“Kami sangat beruntung bisa menemukan para pemain muda yang begitu bertalenta. Sekitar 80 persen wajah baru ada dalam timnas dan saya rasa para pemain ini merupakan pemain masa depan timnas Indonesia,” tuturnya.
Baca Juga:
- Krisis Bek kanan, Arema Terbantu Pemain Serba Bisa
- Jadwal dan Siaran Langsung Televisi Pekan Ke-31 TSC 2016, Satu Partai Resmi Ditunda
- Alfian/Annisa Lolos ke Babak Kedua Makau Terbuka dalam 23 Menit
Riedl memang kerap mengisi skuat timnas dengan muka-muka baru. Pada 2010, ia mengorbitkan M Nasuha, Tony Sucipto, hingga Oktovianus Maniani yang kala itu namanya masih belum berkibar.
Dua tahun silam, ia juga berani memanggil Rizki Pora dan Evan Dimas yang masih minim pengalaman di level senior.
Kerangka Inti
Pada edisi tahun ini, total ada 14 nama debutan di Piala AFF. Mereka adalah kiper Andritany Ardhiyasa dan Teja Paku Alam; Yanto Basna, Abduh Lestaluhu, Abdul Rachman, Hansamu Yama, dan Gunawan Dwi Cahyo (bek); Stefano Lilipaly, Bayu Pradana, Dedi Kusnandar, dan Bayu Gatra (gelandang); serta Ferdinand Sinaga, Lerby Eliandry, dan Muchlis Hadi Ning (striker).
Dari 14 nama itu, Riedl memercayai Basna (21 tahun), yang promosi dari skuat Indonesia U-21, dan Abduh (23), yang naik level dari Indonesia U-23, sebagai kerangka inti tim asuhannya.
“Saya tentu senang mendapat kepercayaan dari pelatih Alfred Riedl di Piala AFF tahun ini. Semua mengalir begitu saja. Saya bangga dan akan membayar kesempatan ini. Kerja keras akan terus saya lakukan di setiap pertandingan yang akan datang,” tutur Abduh, yang beroperasi di bek kiri.
Selain itu, juga ada Stefano dan Bayu. Bedanya, kedua pemain terakhir ini tak memiliki pengalaman di level junior Indonesia. Stefano hadir melalui proses naturalisasi, sedangkan Bayu hanya pernah mengikuti proses seleksi timnas U-23.
“Saya bersyukur bisa mengantarkan Indonesia ke semifinal Piala AFF. Hal ini menjadi pengalaman luar biasa. Kami sebagai pemain berterima kasih pada dukungan yang masyarakat Indonesia berikan. Selanjutnya, kami akan berjuang di babak yang lebih sulit,” ucap Stefano.
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar