Kursi Kayu 'Tetap' di Tribune Utama Anfield

By Jalu Wisnu Wirajati - Minggu, 4 Desember 2016 | 13:43 WIB
Kursi kayu yang berasal dari tribune utama Anfield sebelum direnovasi kini menjadi hiasan di bagian dalam tribune baru. Foto diambil pada Selasa (22/11/2016).
JALU W WIRAJATI/JUARA.NET
Kursi kayu yang berasal dari tribune utama Anfield sebelum direnovasi kini menjadi hiasan di bagian dalam tribune baru. Foto diambil pada Selasa (22/11/2016).

Musim ini, ada yang berbeda di Stadion Anfield. Tribune utama markas Liverpool FC itu telah bersolek.

Tidak ada lagi kursi kayu yang menjadi tempat duduk bagi penonton di tribune tersebut, berganti dengan kursi plastik dan kursi berbusa – khusus di boks eksekutif.

Tribune utama yang baru memiliki kapasitas terpasang lebih banyak 8.500 kursi. Hal tersebut membuat kapasitas Anfield meningkat menjadi 54.074 tempat duduk.

Kendati demikian, kursi-kursi kayu yang menjadi ciri khas dari main stand lama tidak hilang sepenuhnya. Kursi-kursi itu tidak lagi terpasang memang, tetapi berubah fungsi.

Sebagian dari kursi-kursi itu diambil kayunya untuk dijadikan hiasan di pintu masuk utama, salah satunya adalah pilar berbentuk liver bird. Ada pula sebagian kursi yang sengaja dipasang sebagai hiasan untuk mengenang sejarah perjuangan The Reds.

“Sebagian lagi, kami jual di toko resmi dan dana yang terkumpul digunakan untuk donasi,” ujar Chelsey Brockley, Groups Manager Tur Stadion Anfield, saat menemani peserta Tourism Media Visit dari Indonesia, Selasa (22/11/2016).

Perubahan di tribune utama juga berpengaruh pada ruangan-ruangan pendukung yang berada di bawahnya. Salah satunya adalah ruang tunggu keluarga pemain. Ruangan tersebut menjadi lebih luas dan berhias kursi-kursi dengan angka khusus di belakangnya.

“Angka-angka itu menunjuk pada jumlah penampilan mantan pemain Liverpool di tim nasional. Misal 114 di kursi Steven Gerrard. Jumlah itu menunjukkan penampilannya bersama timnas Inggris,” kata Brockley.

Keleluasaan juga didapatkan pengunjung tur stadion dan museum saat mampir ke Boot Room Cafe. Kafe yang mengambil nama dari ruangan tempat menyimpan sepatu dan ruang diskusi para manajer legendaris itu kini lebih luas.


Editor : Jalu Wisnu Wirajati
Sumber : -


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X