Jawaban Operator TSC 2016 Tak Puaskan Arema

By Ovan Setiawan - Selasa, 6 Desember 2016 | 21:01 WIB
Lompatan striker Bali United, Nemanja Vidakovic (99) saat timnya menjamu Mitra Kukar di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, 23 Juli 2016.
Dok. PT GTS
Lompatan striker Bali United, Nemanja Vidakovic (99) saat timnya menjamu Mitra Kukar di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, 23 Juli 2016.

Operator Torabika Soccer Championship (TSC ) 2016, PT Gelora Trisula Semesta (GTS) akhirnya memberikan pernyataan terkait protes Arema Cronus terhadap status striker Bali United, Nemanja Vidakovic. Namun jawaban GTS tidak membuat klub berjulukan Singo Edan ini puas.

Dalam surat dari PT GTS yang terlampir dengan nomor surat 425/GTS/XII/2016 terdapat 5 poin, di antaranya bahwa operator TSC 2016 sudah melakukan pengecekan terhadap seluruh dokumen pertandingan.

Pemeriksaan itu juga melibatkan Nemanja Vidakovic di dalam sistem administrasi pertandingan. Mereka menyatakan bahwa status Vidakovic adalah pemain yang sah pada pertandingan Bali United melawan Arema Cronus pada Sabtu (3/12/2016).

Manajemen Arema masih tidak puas terhadap surat jawaban dari PT GTS tersebut. Sebab, mereka tidak menyebutkan secara rinci data kartu kuning di pertandingan mana saja yang diterima oleh Vidakovic.

Baca juga:

"Kami sudah menerima surat jawaban dari GTS soal status Nemanja Vidakovic. Tetapi, kami masih mempertanyakan data yang dimiliki oleh GTS, di pertandingan melawan mana saja dia (Vidacovic) mendapatkan kartu kuning," ucap media officer Arema, Sudarmaji.

Di surat tersebut, menurut Arema, GTS seolah pasang badan. Salah satu poin menyebutkan bahwa seluruh data yang valid dan digunakan oleh GTS adalah data serta dokumen yang tersimpan di dalam sistem administrasi pertandingan GTS.

Di mana, hal itu di dalamnya terdapat laporan pertandingan dan laporan wasit yang menjadi dasar untuk penetapan hasil pertandingan termasuk kartu kuning atau kartu merah pada laga TSC 2016.

GTS tidak mengakui dokumen dan data lain di luar system administrasi pertandingan GTS.

General Manager Arema, Ruddy Widodo mengungkapkan bahwa sebenarnya tidak mempersoalkan secara hasil, tetapi GTS harus mengedepankan aspek fair play.

"Kami tidak ingin hal yang sama terulang lagi di kemudian hari dan menimpa klub lain,” ucapnya.

Saat ini, hubungan antara Arema Cronus dan GTS menegang. Arema merasa memiliki bukti kuat bahwa Vidakovic adalah pemain terhukum karena sudah mengantongi 5 kartu kuning.

Namun mendadak setelah pertandingan, status Vidakovic berganti. Dalam situs resmi mereka, tercantum enam kartu kuning.


Editor : Estu Santoso
Sumber : -


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X