Karl-Heinz Rummenigge Tolak Gagasan Piala Dunia 48 Negara

By Lariza Oky Adisty - Jumat, 16 Desember 2016 | 07:41 WIB
Presiden klub Bayern Muenchen, Karl-Heinz Rummenigge, berbicara dalam Workshop Financial Fairplay Eropa dan Italia pada 12 Januari 2016 di Milan, Italia.
VINCENZO LOMBARDO/GETTY IMAGES
Presiden klub Bayern Muenchen, Karl-Heinz Rummenigge, berbicara dalam Workshop Financial Fairplay Eropa dan Italia pada 12 Januari 2016 di Milan, Italia.

Rencana Presiden FIFA, Gianni Infantino, untuk menambah peserta Piala Dunia menjadi 48 negara membuahkan protes. CEO FC Bayern, Karl-Heinz Rummenigge, salah satu pihak yang menentang.

Rummenigge, yang juga menjabat sebagai ketua Asosiasi Klub Eropa (ECA) mengatakan bahwa organisasi tersebut tidak setuju dengan wacana Infantino.

Menurut eks pemain tim nasional Jerman itu, rencana Infantino hanya akan menguntungkan sponsor dan tidak memberi manfaat dari segi olahraga.

"Kita semua sebaiknya fokus ke aspek olahraga Piala Dunia. Politik dan keuntungan komersial seharusnya tidak didahulukan. Demi suporter dan pemain, ECA menyarankan FIFA tidak meneruskan rencana tersebut," kata Rummenigge.

ECA menilai bahwa Piala Dunia dengan tambahan peserta akan membuat turnamen tersebut menjadi sangat melelahkan, terutama untuk para pemain yang juga sudah membela klub masing-masing.

Baca Juga:

Awalnya, Piala Dunia hanya diikuti 16 tim. Negara peserta bertambah menjadi 24 pada Piala Dunia 1982 di Spanyol, sebelum menjadi 32 pada Piala Dunia 1998 di Prancis.

Jumlah tersebut bertahan hingga Piala Dunia edisi terakhir, yaitu di Brasil pada 2014.

Rummenigge bukan satu-satunya figur yang menentang usulan Infantino. Pelatih tim nasional Jerman, Joachim Loew, juga tidak sepakat.

"Proses kualifikasi akan menjadi lebih panjang. Saya berpendapat bahwa durasi Piala Dunia seharusnya tidak boleh lebih lama dari sistem sekarang yang menggunakan 32 negara," tutur pelatih yang membawa Jerman juara pada Piala Dunia 2014 tersebut.


Editor : Jalu Wisnu Wirajati
Sumber : Sport Bild


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X