Nurul Imaniar, Prestasi, dan Empati

By Segaf Abdullah - Selasa, 3 Januari 2017 | 21:18 WIB
Penyerahan simbolis bantuan dalam bentuk uang dan baju bekas layak pakai untuk korban banjir bandang di Bima, Nusa Tenggara Barat, oleh Ketua PSSI Pers, Decky Jasri (kiri) dan Nurul Imaniar (kanan) kepada perwakilan FOKKA (Perhimpunan Masyarakat Bima Jabodetabek) di Kantor PSSI Pers, Rasuna Office Park, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (2/1/2017) siang WIB.
DOK. PSSI PERS
Penyerahan simbolis bantuan dalam bentuk uang dan baju bekas layak pakai untuk korban banjir bandang di Bima, Nusa Tenggara Barat, oleh Ketua PSSI Pers, Decky Jasri (kiri) dan Nurul Imaniar (kanan) kepada perwakilan FOKKA (Perhimpunan Masyarakat Bima Jabodetabek) di Kantor PSSI Pers, Rasuna Office Park, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (2/1/2017) siang WIB.

Nurul yang telah selesai menempuh studi di prodi Ilmu Komunikasi UAI, sebelumnya merupakan atlet lari Indonesia berprestasi, baik di level nasional maupun internasional.

Tercatat, Nurul masih memegang rekor tercepat untuk kategori 60 meter dan 100 meter remaja tingkat nasional. Atas prestasi tersebut, perempuan berparas manis ini berhak mengikuti kejuaraan dunia di Barcelona pada 2012 lalu.

Lebih bergengsi lagi, Nurul sukses meraih medali perak lari estafet 4x100 Pada ajang SEA Games (SEAG) 2011, Jakarta-Palembang.

Sayang, dia harus pensiun dini lantaran cedera lutut yang membekapnya saat persiapan menjelang SEAG 2013, Myanmar. Kini, dia pun mulai mencoba profesi sebagai pelatih.

Perkenalaan Nurul dengan olahraga lari sebetulnya dalam bentuk ketidaksengajaan. Awalnya, saat masih duduk di sekolah dasar, dia adalah peserta cabang badminton pada Pekan Olahraga dan Senin (PORSENI).

"Waktu itu juga ada kejuaraan lari 60 meter dan 80 meter dan saya yang ditunjuk sebagai pengganti teman satu sekolah yang sedang sakit," ujar Nurul.

Tak disangka, Nurul berhasil menjurai kejuaraan lari tersebut hingga dia akhirnya lolos seleksi daerah dan kembali juara di tingkat nasional.

Dari situ pula, Nurul kemudian terpilih untuk mengikuti Pelatihan Nasional (Pelatnas) dan bersekolah di SMA Atlet Ragunan, Jakarta yang membentuknya menjadi atlet profesional nan berempati.


Editor : Estu Santoso
Sumber : -


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X