Ketika Marseille Berusaha Meraih Bintang

By Minggu, 8 Januari 2017 | 19:43 WIB
Aaron Leya Iseka (Olympique Marseille) merayakan gol hasil tendangan penalti di partai persahabatan melawan Palermo di Stadion Renzo Barbera.
Tullio M. Puglia/Getty Images
Aaron Leya Iseka (Olympique Marseille) merayakan gol hasil tendangan penalti di partai persahabatan melawan Palermo di Stadion Renzo Barbera.

Kedatangan pemilik anyar Frank McCourt menghadirkan optimisme di tubuh Olympique Marseille (OM). Manuver awal McCourt dapat disebut sukses. 

Penulis: Sem Bagaskara

Frank McCourt mengangkat Rudi Garcia sebagai ahli strategi tim per Oktober 2016. Garcia menggantikan pelatih interim, Franck Passi.

Bersama Garcia, Marseille mulai merangkak naik ke papan atas Ligue 1 2016-2017.

Kebijakan populer lain yang dilakukan manajemen pimpinan McCourt adalah pengangkatan Andoni Zubizarreta sebagai Direktur Olahraga.

Baca juga:

Zubizarreta memiliki koneksi luas seturut pengalamannya bekerja sebagai juru transfer Barcelona.

Segera saja Marseille dikaitkan dengan nama-nama besar di bursa transfer musim dingin.

Kabar sensasional pertama adalah pendekatan kepada eks kiper Real Madrid yang kini mentas bareng FC Porto, Iker Casillas.

Morgan Schneiderlin (Manchester United) juga sempat ditautkan dengan Marseille.

Keberadaan Zubizarreta membuat agen-agen tertarik untuk menawarkan jasa kliennya ke OM.

"Kabar itu merupakan sinyal yang sangat bagus, bukti bahwa OM tetap menarik," begitu tulis media lokal Marseille, La Provence.

Suporter Marseille lantas dibuai dengan nostalgia. Manajemen OM diwartakan berupaya memulangkan mantan idola tim, yakni Dimitri Payet (West Ham) dan Steve Mandanda (Crystal Palace).

Merekrut Casillas, Schneiderlin, dan Payet terasa jauh dari angan-angan, tetapi soal Mandanda, Marseille dikabarkan sudah melakukan langkah konkret.

Surat kabar L'Equipe memuat berita bahwa Zubizarreta telah bertatap muka dengan Mandanda, yang kini berada di Prancis dalam rangka penyembuhan cedera lutut.

Hanya, belum muncul kepastian apapun terkait pertemuan tersebut. Rekrutan perdana Marseille pada bursa transfer musim dingin bahkan dipercaya jauh dari label bintang.

"Setelah 156 rumor dan 145 bantahan, sepertinya OM berhasil mengamankan rekrutan pertama," begitu tulis Onze Mondial.

Figur yang dimaksud adalah pemain belia asal Belgia, David Henen. Penyerang berusia 20 tahun itu direkrut dari Everton.

Nama lain yang merapat ke Marseille adalah gelandang kreatif Lyon, Clement Grenier. Musim ini, Grenier bukanlah pilihan utama di Olympique Lyon.

Tak heran jika dirinya membuka kemungkinan hengkang ke klub lain pada bursa transfer musim dingin.

Pemain yang jago mengeksekusi tendangan bebas itu mengaku menerima tawaran dari klub Prancis, Jerman, Italia, dan Inggris.

"Saya tak menolak satu pun proposal. Saya ingin bermain dan berdiskusi dengan semua klub yang tertarik," ujar Grenier, yang pernah dijuluki sebagai adik dari legenda Lyon, Juninho Pernambucano.

"Klub itu bisa saja OM, bisa pula yang lain. Saya berusia 25 tahun dan ingin bangkit. Sudah setahun saya tak lagi didera cedera dan berlatih setiap hari," kata Grenier.


Editor : Weshley Hutagalung
Sumber : Tabloid BOLA


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X