Terbaik dan Terburuk di Kompetisi Top Eropa Akhir Pekan Kemarin

By Beri Bagja - Senin, 16 Januari 2017 | 22:30 WIB
Kiri: Stevan Jovetic, langsung tampil gemilang bersama Sevilla. Kanan: Paul Pogba, menuai kritik pada duel Manchester United kontra Liverpool di Old Trafford, Minggu (15/1/2017).
AITOR ALCALDE, LAURENCE GRIFFITHS/GETTY IMAGES
Kiri: Stevan Jovetic, langsung tampil gemilang bersama Sevilla. Kanan: Paul Pogba, menuai kritik pada duel Manchester United kontra Liverpool di Old Trafford, Minggu (15/1/2017).

3 TERBURUK

1. Momen lengkap pemain termahal di dunia

Tekanan buat Paul Pogba selalu berbeda dari orang lain mengingat statusnya sebagai pemain termahal di kolong langit.

Pertengahan Januari ini pun menjadi panggung dia menampilkan paket momen yang - sayangnya lebih banyak - negatif.

Gelandang Prancis berusia 23 itu "merayakan" akhir pekan dengan sejarah sebagai pesepak bola pertama yang dibuatkan emoji oleh Twitter.

Promosi soal karakter khusus Pogba di jagat Twitter tampil di papan iklan dalam laga Manchester United versus Liverpool di Old Trafford, Minggu (15/1/2017).

Sayang bagi Pogba, hal itu malah dilengkapi olok-olok publik terkait insiden handsball dengan gaya dab yang memicu gol penalti Liverpool, aksi lemparan ala gulat guna menjatuhkan Jordan Henderson, serta kegagalan memanfaatkan peluang emas menjadi gol.

Semuanya termasuk satu paket dalam tampilan rambut baru dengan aksen warna kuning di kepalanya.

2. Rapuhnya Claudio Bravo

Benarkah Claudio Bravo layak direkrut Manchester City? Salahkah keputusan pelatih Josep Guardiola memainkannya?

Sederet pertanyaan itu mengemuka ketika sang kiper tampil buruk dalam kekalahan memalukan Man City di kandang Everton, Minggu (15/1/2017).

The Citizens takluk 0-4. Bravo gagal mencegah 4 atau seluruh tembakan tepat sasaran Everton menjadi 4 gol!

Kiper Cile berusia 33 tahun itu memang lemah dalam menghadapi peluang musuh. Ia menderita 11 gol hanya dari 18 tembakan tepat sasaran terakhir yang dilepaskan pemain lawan! 

Dalam 14 penampilan teraktual di liga, Bravo juga kebobolan lebih sering (19 kali) ketimbang membuat penyelamatan (16 kali).

3. Versi terburuk Edin Dzeko

Di balik kemenangan 1-0 AS Roma di kandang Udinese, Minggu (15/1/2017), terselip momen buruk yang dialami bomber mereka, Edin Dzeko (30).

Media Italia menyebut laga tersebut sebagai penampilan versi terburuk Dzeko musim ini. Gol tunggal Roma lahir berkat aksi Radja Nainggolan pada menit ke-12.

Dzeko punya kans menambah gol enam menit kemudian dari tendangan penalti. Hanya, striker Bosnia-Herzegovina itu malah melakukan tembakan yang digadang-gadang sebagai penalti terburuk di Serie A.

Arah bola tembakannya melambung sangat jauh di atas mistar gawang. Ada pula respons yang menyindir arah bola itu sampai melambung ke luar angkasa!

Momen negatif Dzeko akhir pekan kemarin bak menegaskan dirinya memang sedang mengalami periode buruk.

Setelah sempat memukau dalam tiga bulan perdana kompetisi 2016-2017, Dzeko hanya bikin tiga gol dari 10 partai terakhir di Serie A.

[video]http://video.kompas.com/e/5283299225001[/video]


Editor : Beri Bagja
Sumber : -


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X