Juergen Klopp Tantang Kutukan Piala Liga

By Rabu, 25 Januari 2017 | 10:43 WIB
Pelatih Liverpool, Juergen Klopp, saat mendampingi para pemainnya melawan Plymouth Argyle dalam partai Piala FA di Home Park, Plymouth, Rabu (18/1/2017)
BEN STANSALL/AFP
Pelatih Liverpool, Juergen Klopp, saat mendampingi para pemainnya melawan Plymouth Argyle dalam partai Piala FA di Home Park, Plymouth, Rabu (18/1/2017)

Kira-kira apa yang ada di benak Klopp mengetahui hubungan unik manajer Liverpool dengan Piala Liga setelah era Premier League?

Beruntung

Setelah kekalahan di final musim lalu dari City via adu penalti, Klopp mengatakan akan mengambil pelajaran.

“Kita bisa terjatuh, tapi mesti bangkit. Hanya idiot yang tetap mencium tanah. Kami mesti merasakan pahitnya kekalahan dan tidak mengulanginya,” ucap pria Jerman itu.

Klopp belum memenuhi ucapannya di final Liga Europa, menyatakan bertanggung jawab, dan kembali mengutarakan janji menggunakan kekalahan itu untuk menjadi lebih kuat.

Musim ini, realisasi terhadap janji itu mulai terlihat. Liverpool, dengan permainan menekan yang menyulitkan lawan-lawannya, menjadi salah satu kandidat juara liga, dan masih memelihara peluang di dua kompetisi piala.

Piala Liga, kini bernama EFL Cup, sekali lagi berkesempatan menjadi trofi pertama yang bisa diberikan Klopp untuk Si Merah. Namun, Liverpool mesti melewati Southampton untuk bisa ke final di Wembley pada 26 Februari nanti.

Tugas yang sama sekali tak mudah, terutama bila melihat performa Reds di leg I di St. Mary’s. Klopp tak bisa menyembunyikan kelegaannya Liverpool tidak kalah lebih telak daripada 0-1. Sangat mungkin eks bos Dortmund itu mengetahui keberuntungan masih menaungi dirinya.

Southampton mendominasi laga itu. Nathan Redmond, pencetak gol tunggal, bisa membuat hattrick jika saja Loris Karius, kiper yang kehilangan posisinya karena performa buruk di liga, tak menjawab kritik pedas ke arahnya.

“Hasil ini terbaik ketiga. Kami bisa menang, imbang, atau kalah 0-1,” ucap Klopp soal hoki timnya.

The Telegraph menyebut masalah Liverpool di laga itu adalah ketimpangan antara tim inti dengan pelapis, walaupun Karius adalah pemain terbaik Reds di St. Mary's seperti diakui Klopp.

“Kami tidak cukup kompak. Kami seharusnya membuat operan yang lebih terarah,” ucap pelatih berusia 49 tahun itu, kali ini membenarkan kekurangan Reds dalam hal tim yang tidak cukup dalam.

Klopp berkata bahwa Liverpool akan berbeda di leg II di Anfield pada Rabu (25/1). Jika berusaha menepati janjinya untuk tidak berada dalam kejatuhan terusmenerus, sang manajer mesti membuat Reds lolos ke final. Selanjutnya, pria ekspresif itu akan memutuskan bahwa dirinya akan menantang kutukan Piala Liga bagi manajer Liverpool.


Editor : Jalu Wisnu Wirajati
Sumber : Tabloid BOLA


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X