Sinyal Merah Real Madrid di Balik Label Juara Musim Dingin

By Rabu, 25 Januari 2017 | 13:37 WIB
Cristiano Ronaldo berbicara dengan Zinedine Zidane sebelum adu penalti di final Liga Champions 2015-2016, di Stadion San Siro, Milan (28/5/2016).
GERARD JULIEN/AFP
Cristiano Ronaldo berbicara dengan Zinedine Zidane sebelum adu penalti di final Liga Champions 2015-2016, di Stadion San Siro, Milan (28/5/2016).

Real Madrid menutup tahun 2016 dengan catatan sempurna. Selain melanjutkan tren tak terkalahkan yang telah berjalan sejak 6 April, Los Merengues juga melengkapi koleksi trofi mereka dengan merebut titel Piala Dunia Klub yang berlangsung di Yokohama, Jepang.

Penulis: Sapto Haryo Rajasa

Ketika sebagian sektor publik mulai berani memprediksi perihal dekadensi yang akan dilalui Los Blancos menyusul keletihan dan faktor cedera, Zinedine Zidane mampu menjawab keraguan dengan terus melanjutkan rentetan tanpa kalah, bahkan ketika bersua Sevilla sekalipun.

Sebagaimana saat memimpin Sergio Ramos dkk mencetak rekor hingga 40 partai beruntun tanpa kalah, Zizou selalu bisa menyiasati defisit dengan memberlakukan rotasi.

Lewat kebijakan pemakaian pemain muda, pemain “bermasalah”, hingga pemain akademi, kestabilan Si Putih memang nyaris tak terganggu.


Cristiano Ronaldo meratapi kekalahan Real Madrid dari Celta Vigo pada partai perempat final pertama Copa del Rey di Stadion Santiago Bernabeu, Rabu (18/1/2017).(JAVIER SORIANO/AFP)

Kendati demikian, sebagaimana sempat dirasakan sendiri oleh Carlo Ancelotti di musim 2014-2015, setelah melalui deretan panjang tanpa kalah hingga akhir tahun, publik yang skeptis pun punya alasan untuk membayangkan keruntuhan serupa dialami legenda Les Bleus tersebut.

Well, bayangan buruk itu tampak mulai menjelas. Dalam tiga laga terakhirnya, Madrid dua kali mengalami kekalahan.

Satu kali di La Liga saat bertamu ke Sevilla (1-2), dan satu lagi di leg I perempat final Copa del Rey, ketika menjamu Celta Vigo (1-2). Tripoin tunggal datang weekend kemarin lewat hasil 2-1 atas Malaga.

Kemiripan tragedi dua musim silam tak hanya mencuat dalam hasil akhir di atas kertas. Badai cedera, yang menjadi isu utama Carletto kala itu, kini menghinggapi Zizou.

Di laga kontra Malaga, dua jagoan Madrid, Marcelo dan Luca Modric, terpaksa mengakhiri laga di tepi lapangan.

Baca Juga:

Belum ada rilis resmi menyoal lokasi maupun durasi cedera pada bek kiri asal Brasil dan playmaker asal Kroasia tersebut.

Namun, dari berbagai sumber yang berafiliasi dengan Santiago Bernabeu, muncul kabar bahwa Marcelo berpotensi absen hingga sebulan akibat cedera hamstring. Sama dengan Modric, tapi dengan tipe cedera yang berbeda.

“Soal Modric masih samar-samar. Kami masih menunggu kepastian. Cedera Marcelo tampak lebih pelik. Lihat saja keputusan resmi tim dokter,” begitu kata Zidane dalam konferensi pers seusai sesi latihan Madrid di Valdebebas.

[video]http://video.kompas.com/e/5292801006001[/video]

Periode Tersulit Zidane

Daftar cedera Real Madrid sebetulnya sudah dimulai sebelum pergantian tahun, di mana Gareth Bale dan Pepe masih berkutat di ruang terapi.

Menginjak Januari, giliran James Rodriguez dan Isco, yang belum lama sembuh, naik ke meja penyembuhan. Keempatnya kemudian disusul Dani Carvajal.

Berbeda dengan Bale, Pepe, James, dan Isco, yang tak bisa diketahui secara pasti level kesembuhannya hingga seratus persen, Carvajal dijadwalkan comeback pada pertengahan Februari. Kira-kira bertepatan dengan kembalinya Modric dan Marcelo.

Akan tetapi, sama sekali tak ada jaminan bahwa pemain lain tak ikut terseret belitan cedera. Berkaca pada tradisi cedera, baik itu di Madrid maupun di liga-liga Eropa pada umumnya, Januari hingga Maret merupakan rentang “sensitif” cedera.

Menurunnya suhu di musim dingin mengakibatkan otot-otot membutuhkan waktu lebih lama untuk memanas dan untuk pemulihan.

Sialnya, di momen ini pula, jadwal kompetisi sedang padat-padatnya sehingga cedera menjadi isu yang kerap sulit untuk dihindari.

Karena itu, wajar apabila publik melihat saat ini sebagai periode tersulit Zidane sejak menduduki kursi entrenador.

Meski mayoritas Madridistas masih melihat sisi terbaiknya menyusul trofi-trofi yang disumbangkan, tapi siulan dari berbagai sektor Bernabeu membuktikan bahwa fan fanatik Madrid mulai melihat sinyal merah.

Semuanya bergantung pada Zidane. Apakah dirinya sama dengan Carletto yang gagal menyikapi badai cedera dengan kehilangan puncak klasemen atau memang setingkat lebih baik dari sang mentor.

[video]http://video.kompas.com/e/5292760486001[/video]


Editor : Beri Bagja
Sumber : Tabloid BOLA


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X