Sunderland Vs Manchester City, Melanjutkan Kebahagiaan

By Minggu, 5 Maret 2017 | 12:32 WIB
Striker Manchester City, Sergio Aguero (kiri), melakukan selebrasi bersama rekannya asal Jerman, Leroy Sane, usai mencetak gol kedua City ke gawang Huddersfield Town pada pertandingan ulangan babak kelima Piala FA di Stadion Etihad, Manchester, Rabu (1/3/2017).
OLI SCARFF/AFP
Striker Manchester City, Sergio Aguero (kiri), melakukan selebrasi bersama rekannya asal Jerman, Leroy Sane, usai mencetak gol kedua City ke gawang Huddersfield Town pada pertandingan ulangan babak kelima Piala FA di Stadion Etihad, Manchester, Rabu (1/3/2017).

Apakah pertarungan akan berlangsung mudah bagi The Citizens? David Moyes sebagai Manajer Sunderland tentu tak akan tinggal diam, apalagi mereka akan bermain di kandang dan dalam kondisi harus menang.

Moyes pun mengaku sangat risau karena saat ini pasukannya masih terjebak di dasar klasemen Premier League.

Sunderland hingga kini tetap terus menyandang status tim dengan probabilitas tertinggi terkena degradasi. Karena itu, Moyes melihat pertemuan dengan The Citizens bisa menjadi penolong bagi tim maupun dirinya.

Artinya, selain meraih tambahan angka demi berjuang keluar dari zona degradasi, Moyes juga berharap kemenangan akan menyelamatkan nama dan kariernya dari hujatan mengingat nama besar lawan.

“Ya, kemenangan atas The Citizens bakal menciptakan kejutan besar bagi pecinta Sunderland mengingat materi dan nama besar yang dimiliki. Jika bisa menang atas The Citizens, perhatian akan tersedot pada peristiwa tersebut. Jadi, mengapa kita tidak melakukannya?” kata Moyes.

Moyes akan tetap mengandalkan paduan pemain muda dan tua, seperti kolaborasi antara Adnan Januzaj dan striker veteran Jermain Defoe untuk menggedor gawang lawan.

 

Khusus pada Defoe, meski sudah berusia 34 tahun, ketajamannya seperti tak luntur dimakan masa.

Bahkan, ketajaman Defoe mampu membuat kagum mantan striker Manchester United, Dimitar Berbatov. Sejauh ini Defoe sudah mencetak 14 gol di Premier league.

“Bagi Defoe, usianya yang sekarang seperti berusia 25 tahun. Defoe sepertinya sudah paham bagaimana membawa diri dalam hidup dan bagaimana menempatkan sepak bola sebagai hal yang penting,” kata Berbatov memuji Defoe.

Defoe juga memiliki tekad keras menyelamatkan timnya dari jurang degradasi. Defoe mengatakan bahwa dirinya pernah merasakan tidak enaknya terjun ke jurang degradasi.

“Ketika terkena degradasi akan sulit untuk kembali lagi. Karena itu, rekan-rekan harus bekerja keras dalam sisa perjalanan musim ini,” kata Defoe.

Hanya, statistik tak mendukung Sunderland. Kemenangan terakhir The Black Cat atas Manchester City terjadi pada 2013. Karena itu, cuma kerja keras ditambah keajaiban yang bisa membawa Sunderland pada kemenangan.


Editor : Firzie A. Idris
Sumber : Tabloid BOLA


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X