Cuaca Tak Bersahabat, MXGP Seri Indonesia Berakhir Prematur

By Verdi Hendrawan - Minggu, 5 Maret 2017 | 18:45 WIB
Pebalap Yamaha asal Britania Raya, Shaun Simpson, saat mengikuti free practice seri kedua kejuaraan dunia Motocross MXGP 2017 di Sirkuit GOR Sahabudin Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung, pada Minggu (5/3/2017).
DOK TWOTTER @MXGP
Pebalap Yamaha asal Britania Raya, Shaun Simpson, saat mengikuti free practice seri kedua kejuaraan dunia Motocross MXGP 2017 di Sirkuit GOR Sahabudin Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung, pada Minggu (5/3/2017).

Cuaca yang kurang bersahabat membuat gelaran seri kedua kejuaraan dunia Motocross MXGP 2017 di GOR Sahabudin Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung, Minggu (5/3/2017) terganggu. Balapan kedua pada kelas MX2 harus disudahi secara prematur.

Kondisi ini membuat setiap kelas balapan pada MXGP ini hanya menggelar satu balapan. Biasanya, pemenang akan dihitung berdasarkan hasil dari akumulasi dua balapan.

Hujan lebat yang mengguyur sekitar GOR Sahabudin pada Sabtu (4/3/2017) membuat kondisi trek motokros menjadi berlumpur. Namun, panitia mengganggap kondisi trek masih layak untuk digunakan balapan.

Baca Juga:

Pada race kedua, kelas MX2 di gelar, kondisi trek semakin buruk. Hal ini yang membuat panitia memutuskan untuk mengibarkan bendera merah, tanda balapan dibatalkan

Hal ini membuat pebalap asal Italia, Samuele Bernardini, yang sempat memimpin balapan pada race kedua MX2, gagal meraih poin maksimal untuk memperbaiki raihan poinnya setelah pada race 1 duduk di posisi kedelapan.

Bernardini harus merelakan gelar juara MX2 seri Indonesia kepada pebalap Suzuki asal Swiss, Jeremy Seewer, yang menjadi pemenang pada race pertama.

Pmuuncak klasemen MX2 sementara masih ditempati oleh pembalap Prancis, Benoit Paturel, yang pada race 1 berada di posisi kelima.

Di kelas utama MXGP, Shaun Simpson berhasil keluar sebagai pemenang. Pebalap asal Skotlandia berhasil menggungguli Antonio Cairoli yang pada seri pertama di Qatar sukses menjadi raja setelah memenangi race 1 dan 2.

Kelas ini juga diikuti oleh lima pebalap Indonesia. Farhan Hendro Fahrodjie menjadi pebalap lokal terbaik setelah menempati posisi ke-20 dari total 27 pebalap.


Editor : Delia Mustikasari
Sumber : -


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X