Shakespeare in Love, Kebangkitan Leicester dengan Manajer Sementara

By Kamis, 9 Maret 2017 | 20:02 WIB
Pelatih Leicester City, Craig Shakespeare, saat memimpin pemanasan dalam latihan tim jelang laga Premier League di King Power Stadium, Leicester, 4 Maret 2017.
MICHAEL REGAN/GETTY IMAGES
Pelatih Leicester City, Craig Shakespeare, saat memimpin pemanasan dalam latihan tim jelang laga Premier League di King Power Stadium, Leicester, 4 Maret 2017.

40 Angka

Tekad Shakespeare tersebut ternyata terdengar belum pada tempatnya bagi beberapa insan sepak bola Inggris.

Legenda Arsenal, Martin Keown, misalnya, mengatakan bahwa seorang asisten tidak secara otomatis akan menjadi manajer sebuah tim.

Baca Juga:

“Tiba-tiba Shakespeare ingin menjadi manajer. Hal ini terdengar tidak nyaman. Boleh-boleh saja Anda memiliki ambisi pribadi, tapi saya pikir pernyataan itu bisa merusak reputasi dengan keinginan melompat pada pekerjaan sebagai manajer,” kata Keown.

Apa yang dikatakan Keown ada benarnya. Pasalnya, tidak mudah untuk menjalankan fungsi sebagai manajer di saat dalam kondisi genting.

Untuk lolos dari jeratan degradasi di kancah Premier League, Leicester membutuhkan setidaknya 40 angka untuk selamat.

Sampai pekan ke-27, Leicester baru mengumpulkan 27 angka, masih kurang 13 angka lagi untuk sampai ke 40. Artinya, Leicester harus bisa menang dalam empat pertandingan dari sisa 11 pertandingan lagi di musim 2016-2017 ini.

Karena itu, menurut legenda Liverpool, Danny Murphy, agar pamor Shakespeare meningkat sekaligus mendapat kepercayaan pada pemilik klub, maka empat kemenangan tersebut harus bisa diwujudkan.


Editor : Beri Bagja
Sumber : Tabloid BOLA


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X