Ke Mana Rekan Seangkatan Michael Essien di Chelsea?

By Beri Bagja - Rabu, 15 Maret 2017 | 08:17 WIB
Michael Essien (kanan) bersama rekan-rekannya sewaktu di Chelsea (dari kanan ke kiri), Shaun Wright-Phillips, Arjen Robben, dan John Obi Mikel, merayakan kemenangan tim atas Manchester United pada final Piala FA di Stadion Wembley, London, 19 Mei 2007.
ADRIAN DENNIS/AFP PHOTO
Michael Essien (kanan) bersama rekan-rekannya sewaktu di Chelsea (dari kanan ke kiri), Shaun Wright-Phillips, Arjen Robben, dan John Obi Mikel, merayakan kemenangan tim atas Manchester United pada final Piala FA di Stadion Wembley, London, 19 Mei 2007.

Kedatangan Michael Essien ke Persib Bandung diiringi segunduk memori tentang kejayaan sang gelandang ketika dirinya memperkuat Chelsea pada 2005-2014.

Bersama Chelsea, Michael Essien meraih sembilan gelar juara di berbagai kompetisi.

Titel perdananya ialah kampiun Premier League yang langsung diraih pada musim debutnya bagi The Blues di musim 2005-2006.

Dalam transaksi pada Agustus 2005 ketika itu, Chelsea merekrut Essien dari Olympique Lyon seharga 24,4 juta pounds atau kini setara Rp 363 miliar. 

Nilai tersebut sempat menjadikannya pembelian termahal dalam sejarah The Blues saat itu.

Essien didatangkan pelatih Jose Mourinho dalam periode bursa transfer yang sama dengan Asier del Horno, Lassana Diarra, dan Shaun Wright-Phillips.

Adapun Maniche Ribeiro datang pula di musim yang sama, 2005-2006, tetapi transfernya menyusul pada bursa Januari 2006.

Lantas, ke mana rekan-rekan "seangkatan" Michael Essien tersebut sekarang?

Sementara pemain berusia 34 tahun itu bergabung dengan Persib, berikut perkembangan karier Wright-Phillips cs di belahan dunia yang lain.

1. Shaun Wright-Phillips


Michael Essien (kanan) bersama Shaun Wright-Phillips saat memperkuat Chelsea melawan Everton dalam partai Premier League di Stadion Goodison Park, Liverpool, 17 April 2008.(PAUL ELLIS / AFP)

Di antara lima pemain yang sama-sama melakoni musim debut di Chelsea pada 2005-2006, Essien barangkali paling beruntung.

Setidaknya, dia bisa merasakan kompetisi level tertinggi bersama klub elite walau hanya dalam lingkup Indonesia.

Kemewahan main di liga teratas dalam sebuah negara tak dirasakan mantan rekannya, Shaun Wright-Phillips.

SWP - singkatan inisialnya - kini berusia 35 tahun. Sayap asal Inggris tersebut memperkuat klub Phoenix Rising FC di United Soccer League atau liga strata kedua di Amerika Serikat.

Baca Juga:

Wright-Phillips diikat Phoenix pada Februari lalu untuk musim kompetisi 2017. Dia berstatus bebas kontrak setelah berpisah dengan klub MLS atau divisi teratas, New York Red Bulls, yang dibelanya pada 2015-2016.

Di paruh musim kemarin, SWP bahkan sempat dipinjamkan Red Bulls ke tim cadangan mereka, Red Bulls II, di United Soccer League.

Bersama Chelsea, karier Wright-Phillips lebih banyak diwarnai bolak-balik bangku pemain cadangan selama 2005-2008.

Setelah itu, dia kembali ke klub pertamanya, Manchester City (2008-2012), dan menyeberang ke QPR (2011-2015).

2. Asier Del Horno

Tiba di Chelsea dengan label bek kiri terbaik Spanyol ketika itu. Perekrutan Del Horno dari Athletic Bilbao merupakan rencana cadangan Mourinho karena gagal memboyong Ashley Cole dari Arsenal.

Toh, Chelsea akhirnya mendapatkan Cole setahun kemudian (2006), hingga bersamaan dengan ujung masa bakti Del Horno buat The Blues.

Selama semusim berseragam Chelsea, Del Horno tampil dalam 25 partai liga. Ia ikut menjuarai Premier League 2005-2006.

Setelah meninggalkan Chelsea, Del Horno mudik ke Spanyol buat membela Valencia (2006-2011), Bilbao (2007-2008), Valladolid (2010), dan Levante (2010-2012).

Setelah dilepas Levante pada 2012, Del Horno tak mendapatkan klub lagi. Kariernya dihantam rangkaian cedera hingga dia memutuskan pensiun dini pada usia 31 tahun.

Del Horno kini berumur 36 tahun. Kabarnya, dia menjalankan usaha perhotelan dengan rekannya semasa di Bilbao, Fran Yeste.

3. Lassana Diarra

Seperti halnya Essien, Lass merupakan target bursa transfer Chelsea dari Liga Prancis. Gelandang yang kini berusia 32 tahun tersebut diangkut The Blues dari Le Havre.

Hanya, status Diarra di Chelsea sebatas pelapis, terutama buat bintang lini tengah The Blues kala itu, Claude Makelele. Koleksinya cuma 13 partai liga di Chelsea selama 2005-2007.

Dia lantas menyeberang ke Arsenal, Portsmouth, bereuni dengan Mourinho di Real Madrid, mengadu nasib di Rusia bersama Anzhi Makhachkala dan Lokomotiv Moskva, lalu kembali ke Prancis guna membela Marseille.

Di klub terakhir, Diarra melahap 29 partai Ligue 1 sejak musim lalu sebelum memutus kerja sama dengan Marseille per Februari lalu.

Pelatih Marseille, Rudi Garcia, mencopot jabatan kapten yang diemban Diarra. Dia kini berstatus tanpa klub.

4. Maniche

Pria bernama asli Nuno Ricardo de Oliveira Ribeiro ini memang disiapkan sebagai pelapis di lini tengah Chelsea yang disesaki bintang.

Maniche direkrut sebagai pinjaman dari klub Rusia, Dynamo Moskva, pada medio musim 2005-2006.

Dia gagal menembus hierarki gelandang top yang diisi Makelele, Essien, hingga Frank Lampard. Maniche cuma membela The Blues setengah musim.

Kariernya sebagai pemain berakhir pada 2012 karena tak kunjung mendapatkan klub selama setahun.

Pria Portugal berusia 39 tahun itu sempat menjabat asisten pelatih di klub Portugal, Pacos Ferreira dan Academica (2013-2016). 


Editor : Beri Bagja
Sumber : -


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X