Denis Irwin: Selalu Ada Harapan di Sepak Bola

By Lariza Oky Adisty - Senin, 20 Maret 2017 | 08:46 WIB
Dua eks pemain Man United, Denis Irwin (kiri) dan David May (kanan) berpose mengapit Toni Darusman, Chief Marketing Officer Danamon, di Jakarta, Jumat (17/3/2017).
LARIZA OKY ADISTY/JUARA.net
Dua eks pemain Man United, Denis Irwin (kiri) dan David May (kanan) berpose mengapit Toni Darusman, Chief Marketing Officer Danamon, di Jakarta, Jumat (17/3/2017).

Setiap mantan pesepak bola punya kenangan baik dan buruk saat masih aktif bermain, termasuk mantan bek Manchester United, Denis Irwin dan David May. Apa kenangan paling mereka ingat saat mereka masih berkarier di Man United? 

Irwin dan May datang berkunjung ke Jakarta sejak Jumat (17/3/2017) sebagai bagian dari acara I Love United, Minggu (19/3/2017).

Kedua bek yang masuk ke skuat Man United saat memenangi treble musim 1998-1999 itu mengadakan acara temu media di Jakarta, Jumat sore.

Menurut kedua eks pemain tersebut, kemenangan 2-1 atas FC Bayern Muenchen di final Liga Champions tahun 1999 akan selalu jadi pertandingan yang mereka kenang.

"Tidak bisa tidak, babak final 1999 adalah pertandingan yang diingat bukan cuma para pemain, tetapi juga semua orang. Setiap orang pasti ingat di mana mereka menonton laga tersebut. Itu malam terbaik di hidup saya. Tidak pernah ada klub Inggris yang memenangi treble sebelumnya, karena itu Man United spesial," kata May.

Man United menang dramatis pada pertandingan yang berlangsung di Camp Nou tersebut. Setan Merah tertinggal 0-1 sejak menit keenam oleh gol Mario Basler.

Mereka baru bisa membalikkan kedudukan lewat gol Teddy Sheringham dan Ole Gunnar Solksjaer saat pertandingan babak kedua memasuki injury time.

Menurut Irwin, saat jeda turun minum, pelatih mereka ketika itu, Sir Alex Ferguson tidak banyak memberikan pesan. Namun, kalimat pria asal Skotlandia itu selalu terngiang di kupingnya.

"Saat itu Ferguson berkata 'tetaplah fokus dan beri segalanya. Kita mungkin tidak punya kesempatan seperti ini lagi'. Man United ketika itu mendengarkan kata-kata Ferguson dan menampilkan semangat tim," kata Irwin.

Baca Juga:

Pertandingan dramatis tersebut bukan satu-satunya laga yang menempel di ingatan Irwin dan May.

Kemenangan atas Barcelona di final Piala Winners 1991 juga menjadi salah satu laga berkesan untuk Irwin. Kala itu, Man United juga unggul 2-1 berkat dwigol Mark Hughes pada pertandingan di Rotterdam, Belanda, itu.

"Barcelona selalu menjadi tim yang bagus. Mereka ketika itu punya pemain sekelas Michael Laudrup dan Ronald Koeman, sementara Man United berada di posisi underdog. Kemenangan pun jadi sesuatu yang spesial," kata Irwin.

Sementara itu, May menyebut kemenangan di final Piala FA 1996 melawan Liverpool menjadi pertandingan yang juga dia ingat.

May turun selama 90 menit dalam pertandingan di Stadion Wembley, London, itu. Dia baru dua tahun di Manchester United saat momen kemenangan tersebut tiba.

"Menjadi pemain muda yang tumbuh besar menonton pertandingan sepak bola di TV, lalu bisa menjalani pertandingan melawan Liverpool yang merupakan musuh bebuyutan di stadion sebesar Wembley, rasanya bagai mimpi," tuturnya.

Di sisi lain, perjalanan karier keduanya tidak selamanya dipenuhi kisah yang bagus-bagus.

May tidak menampik bahwa ada kalanya dia mengalami momen terendah dalam menjalani profesi pesepak bola.

"Ya, memang menyenangkan saat bisa memenangi trofi. Bermain di klub seperti Manchester United memberi kesempatan untuk merasakan kegembiraan memenangi gelar dan berinteraksi dengan fans. Namun, momen buruk hadir saat saya mengalami cedera. Tidak ada pemain yang suka mengalami cedera," ucap May.

Irwin sepakat dengan perkataan koleganya. Namun, dia mengatakan bahwa permainan sepak bola selalu memberi alasan untuk tetap optimistis.

"Sepak bola tidak ubahnya hidup. Selalu ada harapan dan bantuan dari teman dan keluarga saat ada masalah. Di sepak bola juga demikian. Ketika Anda berada di performa buruk, teman-teman setim akan siap membantu Anda keluar dari masalah," tutur Irwin.


Editor : Beri Bagja
Sumber : -


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X