Pemain Asing di Liga Indonesia, Cambuk Anak Bangsa

By Kamis, 23 Maret 2017 | 07:17 WIB
Keith Kayamba Gumbs (kiri) dan Pierre Njanka, teladan top bagi pemain lokal.
ERLY BAHTIAR/BOLA, ARIEF BAGUS/DOK. BOLA
Keith Kayamba Gumbs (kiri) dan Pierre Njanka, teladan top bagi pemain lokal.

Tangis Zah Rahan

Berulang kali menangani pemain asing di Liga Indonesia membuat coach RD menjalin hubungan baik dengan beberapa nama, salah satunya Zah Rahan di Sriwijaya FC.

Dia mengenang satu momen yang paling berkesan.

“Pernah suatu ketika Zah Rahan mangkir latihan sehingga saya coret namanya dari susunan pemain di pertandingan. Kala itu melawan Persib. Dia kaget dan langsung menyadari kesalahan kemudian meminta maaf kepada saya sambil menangis,” ucap Rahmad.


Zah Rahan, Gelandang Sriwijaya FC.(DOK. BOLA)

Tuntutan profesionalitas melebihi personel lokal menjadi sebuah keharusan bagi pemain asing, setidaknya menurut pemikiran Jafri Sastra. Di sinilah dibutuhkan peran aktif pelatih untuk menegur dan mengingatkan mereka di saat berulah.

“Pemain asing jelas harus menuruti aturan manajemen karena sudah dibayar mahal dan mendapat fasilitas mewah juga. Pelatih memegang kuasa penuh menegur yang bertingkah negatif, wong mereka dikontrak mahal supaya diteladani pemain lokal,” ujar Jafri.


Editor : Firzie A. Idris
Sumber : Tabloid BOLA No. 2.752


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X