Arema FC Masih Bimbang Soal 'Marquee Player'

By Kamis, 23 Maret 2017 | 20:51 WIB
Suka cita para pemain Arema FC: Cristian Gonzales, Esteban Vizcarra, Adam Alis, dan Felipe Bertoldo seusai mengalahkan Pusamania Borneo (PBFC) II pada final Piala Presiden 2017 di Stadion Pakansari, Kab Bogor, Minggu (12/3/2016) malam.
FERNANDO RANDY/JUARA.NET
Suka cita para pemain Arema FC: Cristian Gonzales, Esteban Vizcarra, Adam Alis, dan Felipe Bertoldo seusai mengalahkan Pusamania Borneo (PBFC) II pada final Piala Presiden 2017 di Stadion Pakansari, Kab Bogor, Minggu (12/3/2016) malam.

Manuver PSSI berkaitan dengan regulasi marquee player disikapi secara hati-hati oleh Arema FC. Klub berjulukan Singo Edan ini tidak ingin hal tersebut menjadi jebakan bila nantinya terlalu bernafsu mendatangkan pemain jebolan liga-liga top Eropa.

Penulis: Ovan Setiawan

Pelatih Arema, Aji Santoso, menilai pertimbangan utama merekrut marquee player bukan cuma ketenaran pemain yang bersangkutan, melainkan juga kualitas.

Jangan sampai kebijakan ini membawa efek negatif terhadap kesolidan tim.

“Pemakaian marquee player seharusnya tak hanya mempertimbangkan segi komersial, tetapi juga kualitas mumpuni. Mereka mesti bisa menunjukkan skill kelas wahid yang menarik minat orang-orang untuk datang dan menonton aksinya,” kata Aji.

Aji menambahkan, regulasi marquee player dapat menimbulkan efek negatif berupa gap antara klub kaya dengan miskin.

Meski begitu, pria berkacamata ini mengakui bahwa sebagai pelatih dirinya akan mengikuti aturan yang ditetapkan.

“Misalkan disepakati, pelatih tentu akan menjalankan aturan itu. Sebagai orang lapangan tugas kami tinggal mengikuti kebijakan manajemen,” ujar eks juru taktik tim nasional Indonesia U-23 ini.


Pelatih Arema FC, Aji Santoso, saat mengawasi sesi latihan di Stadion Gajayana Kota Malang, Senin (20/2/2017) sore.(OVAN SETIAWAN/JUARA.NET)

Aji tidak memungkiri ketertarikan mendatangkan marquee player karena ia melihat titik terang dalam hal peningkatan kualitas liga Indonesia.

“Mungkin kompetisi bakal lebih seru. Dari sisi bisnis juga barangkali mengalami peningkatan,” kata Aji.

Di sisi lain, manajemen Arema FC tampaknya tidak ingin berpikir terlalu jauh mengenai marquee player. Mereka beranggapan skuat yang ada saat ini sudah memadai untuk mengarungi dan berprestasi di Liga 1.

“Kami tak ingin berandai-andai dengan marquee player. Skuat yang ada saat ini ternyata sudah mampu berprestasi. Ambil contoh di Piala Presiden 2017,” ucap media officer Arema FC, Sudarmaji.

Baca Juga:

Pasca-Piala Presiden, Arema terus menggeber evaluasi agar bisa meningkatkan performa menyambut Liga 1 yang dimulai pada 15 April mendatang.

Salah satu hal yang tengah menjadi sorotan adalah performa tiga pemain asing, yakni Esteban Vizcarra (Argentina), Arthur Cunha (Brasil), dan Felipe Bertoldo (Timor-Leste).

"Trio pemain asing kami sudah oke, tapi saya minta mereka untuk lebih meningkatkan performa dan bekerja lebih giat lagi di lapangan,” ujar Aji.

Tak hanya memuji, Aji juga melontarkan kritik kepada Felipe, yang dinilainya terlalu tambun.

“Saya memberikan program untuk dia agar menurunkan berat badan. Jika berat badannya ideal, tentu dia bisa bermain jauh lebih bagus lagi,” ucapnya.

Arema masih memburu dua pemain lagi yang berposisi striker murni dan stoper. Posisi tersebut tergolong riskan, sebab lini depan Singo Edan cuma berisikan Cristian Gonzales dan Dedik Setiawan, sedangkan lini belakang hanya ada Arthur dan Bagas Adi Nugroho.


Editor : Firzie A. Idris
Sumber : Tabloid BOLA


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X