5 Catatan Unik dari Indonesia Vs Myanmar

By Anju Christian Silaban - Rabu, 22 Maret 2017 | 08:01 WIB
Pelatih timnas Indonesia, Luis Milla memperhatikan permainan anak asuhnya yang menjamu Myanmar pada uji coba internasional di Stadion Pakansari, Selasa (21/3/2017).
HERKAN YANIS PANGARIBOWO/JUARA.NET
Pelatih timnas Indonesia, Luis Milla memperhatikan permainan anak asuhnya yang menjamu Myanmar pada uji coba internasional di Stadion Pakansari, Selasa (21/3/2017).

Pelatih Luis Milla melakoni debut bersama tim nasional (timnas) Indonesia dengan hasil kalah 1-3 dari Myanmar pada uji coba, Selasa (21/3/2017).

Timnas Indonesia sempat unggul lewat lesakan striker Ahmad Nur Hardianto pada menit ke-22. Kemudian, lawan membalas tiga gol melalui Maung Maung Lwin, Kyaw Ko Ko, dan Si Thu Aung.

Setelah pertandingan, Luis Milla mengatakan: "Saya merasa sangat bangga kepada para pemain. Mereka sudah memberikan kemampuan terbaik. Sementara itu, Myanmar yang menurunkan tim utama, pantas menang."

Laga ini memang tercatat sebagai duel antara timnas senior. Meskipun, semua pemain yang dibawa Milla merupakan anggota timnas U-22 proyeksi SEA Games 2016.

Pengakuan sebagai tim senior pun melahirkan sejumlah fakta menarik. Apa saja itu?

Starter "hijau"

Karena tercatat oleh FIFA, para pemain yang diturunkan mendapatkan tambahan satu penampilan bersama tim senior.

Menariknya, laga ini merupakan debut timnas senior untuk sebelas pemain starter yang diturunkan Milla.

Sebelumnya, nama-nama seperti Febri Haryadi, Bagas Adi Nugroho, dan Hanif Abdurrauf Sjahbandi cuma menjalani karier di level junior.

Gol debut

Laga kontra Myanmar merupakan salah satu momen penting untuk Ahmad Nur Hardianto. Striker Persela Lamongan itu langsung mencetak gol pada partai debutnya bersama tim senior negerinya.

Hebatnya lagi, Nur Hardianto hanya membutuhkan satu tembakan ke arah gawang untuk merealisasikan hal itu.

Striker Timnas Indonesia U-22, Nur Hardianto (kiri) dan bek Ricky Fafrin Saputra, melakukan selebrasi setelah Nur Hardianto menjebol gawang Myanmar dalam uji coba di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, Selasa (21/3/2017).
HERKA YANIS/BOLA
Striker Timnas Indonesia U-22, Nur Hardianto (kiri) dan bek Ricky Fafrin Saputra, melakukan selebrasi setelah Nur Hardianto menjebol gawang Myanmar dalam uji coba di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, Selasa (21/3/2017).

Termuda

Asnawi Mangkualam tidak sekadar melakoni debut, tetapi juga memecahkan rekor usia termuda sepanjang sejarah timnas senior Indonesia.

Saat menjalani laga kontra Myanmar, gelandang PSM Makassar itu baru berusia 17 tahun 5 bulan 17 hari.

Rekor termuda bukanlah barang baru buat Asnawi. Dia juga sempat menjadi pencetak gol termuda dengan usia 17 tahun lima hari pada Torabika Soccer Championship 2016.

Kapten tiga era

Bagas Adi Nugroho melakoni debut bersama tim senior sebagai kapten di susunan starter. Dia baru melepas tugas tersebut setelah Evan Dimas yang notabene lebih berpengalaman, masuk pada babak kedua.

Ban kapten tidaklah asing untuk Bagas. Dia mengemban kepercayaan serupa ketika membela timnas U-19 era Fakhri Husaini dan Eduard Tjong.

Artinya, sudah ada tiga pelatih timnas yang mendapuk pemain belakang Arema FC itu sebagai pemimpin tim.

"Saya merasa sangat senang bisa dipercaya oleh pelatih. Namun, saya berusaha untuk lebih percaya diri lagi," kata Bagas setelah partai kontra Myanmar.

Debut tercela kedua

Bukan kali pertama Luis Milla merasakan kekalahan pada partai debutnya sebagai pelatih timnas. Hal itu terjadi ketika dia menangani Spanyol U-23.

Milla mengawali kiprahnya dengan Spanyol U-23 dengan kekalahan 0-1 dari Jepang pada Olimpiade 2012 London.

Sebaliknya, Milla selalu meraih kemenangan pada partai debut bersama Spanyol U-21, U-20, dan U-19.

Pelatih timnas Indonesia, Luis Milla saat pertandingan persahabatan Indonesia melawan Myanmar di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Selasa (21/3/2017). Indonesia kalah 1-3 melawan Myanmar.
KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO
Pelatih timnas Indonesia, Luis Milla saat pertandingan persahabatan Indonesia melawan Myanmar di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Selasa (21/3/2017). Indonesia kalah 1-3 melawan Myanmar.

Hanya, buat pria berusia 50 tahun itu, kekalahan pada debut kali ini bukanlah masalah besar. Terlebih lagi, laga kontra Myanmar cuma berstatus sebagai uji coba.

"Jalan masih panjang. Kami memiliki pemain bagus yang mau bekerja keras dan berkorban untuk Indonesia," tutur Milla seusai pertandingan.


Editor : Estu Santoso
Sumber : Berbagai sumber


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X