Bahkan sebelum kedatangan pelatih Diego Simeone, Atletico Madrid dalam sepuluh tahun terakhir punya tradisi mampu menggantikan kepergian striker sumber gol andalannya dengan penyerang lain yang tak kalah ganas dalam mencetak gol.
Penulis: Dwi Widijatmiko
Tradisi itu dimulai pada 2007-2008, saat Atletico melakukan salah satu transfer paling fenomenal mereka. Anak emas klub yang dibina di akademi Atletico sejak 1995, Fernando Torres, dijual ke klub Inggris, Liverpool.
Saat itu Torres masih berusia 23 tahun. Menjadi pemain di tim senior Atletico sejak 2001, El Nino mampu mencetak banyak gol sehingga dianggap akan menjadi sumber gol Los Colchoneros dalam waktu yang lebih lama.
Ternyata Atletico berani menjualnya. Kepergian Torres langsung diganti pembelian Diego Forlan.
Striker Uruguay itu juga punya reputasi sebagai predator di depan gawang lawan selama tiga musim membela Villarreal sebelum direkrut oleh Atletico.
Di samping Forlan, Atletico juga sudah memiliki Sergio Aguero. Dia digaet dari Independiente semusim sebelum Torres pergi. Tapi, Aguero belum tajam karena masih berada di bawah bayang-bayang Torres.
Kepergian Torres segera dilupakan suporter Atletico karena duet Forlan-Aguero kemudian mencetak hampir 200 gol selama empat musim bermain bersama antara 2007-2008 hingga 2010-2011.
Atletico lantas membuat keputusan "gila" lagi. Mereka melepas Forlan-Aguero secara bersamaan menjelang musim 2011-2012 dimulai.
Tapi, Atletico boleh jadi merasa pede karena mereka sukses mendapatkan salah satu striker paling hot di Benua Eropa saat itu.
Baca Juga:
- Hubungan Sepak Bola China, Italia, dan Indonesia
- Global Football Service, Misi Tularkan Ilmu Kepelatihan Eropa di Indonesia
- Thomas Mueller Samai Rekor Dua Legenda Jerman
Radamel Falcao adalah monster gol selama memperkuat FC Porto pada 2009-2010 dan 2010-2011.
Lagi-lagi sebuah keputusan brilian. Falcao memang bisa menggantikan Forlan-Aguero. Dalam tempo hanya dua tahun, Falcao mampu membukukan lebih dari sepertiga kontribusi Forlan-Aguero selama empat tahun.
Simeone, yang masuk Atletico pada pertengahan 2011-2012, pastinya ikut melihat perkembangan yang dialami salah satu klub kesayangannya itu.
Oleh sebab itu, dia pun tak panik kehilangan Falcao menjelang musim 2013-2014 bergulir. Kali ini tidak ada pembelian striker top. Simeone percaya Diego Costa bisa menggantikan Falcao.
Costa sudah memperkuat Atletico sejak 2007, tapi dia dipinjamkan ke banyak klub seperti Braga, Celta Vigo, dan Albacete sebelum kembali ke Atleti pada 2010 sebagai back-up dari Forlan-Aguero.
Diego Costa menjawab kepercayaan Simeone. Dia meledak pada musim 2013-2014, sebuah aksi yang membuatnya langsung dilirik klub kaya Inggris, Chelsea.
Sekali lagi Atletico berani melepas sang striker andalan karena mereka sudah mengelus jagoan berikutnya.
Grizou Menyusul
Antoine Griezmann adalah salah satu penyerang muda paling menonjol di La Liga pada musim 2013-2014 dengan mencetak 20 gol dalam 50 penampilan untuk Real Sociedad.
Bukan cuma Griezmann, Atleti juga merekrut Mario Mandzukic sebelum musim 2014-2015 dimulai.
Mandzukic pun punya reputasi sebagai penyerang ganas selama dua musim membela Bayern Muenchen.
Tapi, Griezmann yang lantas menjadi sumber gol andalan Atletico berikutnya setelah Torres, Forlan, Aguero, Falcao, dan Costa.
Seperti para pendahulunya, Griezmann pun seperti ditakdirkan akan dijual ke klub lain. Simeone tidak ragu melakukannya.
"Mungkinkah Griezmann akan pergi pada musim panas ini? Ya, karena ada klausul pelepasan dan tidak ada jaminan apa yang akan terjadi. Griezmann tidak akan pernah mau saya melarangnya pergi. Saya pun tidak melakukan hal itu kepada Costa maupun Falcao," kata Simeone di AS.
Baca Juga:
- Todos Trigueros, Villarreal!
- Empat Tiket Grand Final di Kudus Tersebar Merata
- Legenda Lari Jarak Menengah Indonesia, Eduardus Nabunome Alami Sakit Jantung
Kalau Griezmann pergi, sudah pasti akan ada penggantinya. Sesuai tradisi, figur itu harus seorang striker yang sudah punya reputasi andal sebagai sumber gol.
Nama Alexandre Lacazette muncul. Pemain yang setia memperkuat Olympique Lyonnais sejak 2009 ini sangat tajam, terutama dalam empat musim terakhir.
Sejak 2013-2014, dia tidak pernah gagal mencetak minimal 20 gol di semua ajang. Lacazette dan agennya, David Venditelli, dikabarkan sudah menggelar pertemuan rahasia dengan chief executive Atleti, Miguel Angel Gil, pada bulan lalu.
Kesepakatan verbal dirumorkan telah tercapai. Venditelli kemudian membantah rumor-rumor tersebut. Tapi, siapa yang bisa dipercaya soal manuvermanuver di bursa transfer?
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Tabloid BOLA No. 2.754 |
Komentar