Alasan Rakyat Brasil Yakin Tite Lebih Baik daripada Pep Guardiola

By Beri Bagja - Kamis, 30 Maret 2017 | 07:01 WIB
Ekspresi pelatih timnas Brasil, Tite, dalam jumpa pers timnya di Mineirao Stadium, Belo Horizonte, 9 November 2016.
PEDRO VILELA/GETTY IMAGES
Ekspresi pelatih timnas Brasil, Tite, dalam jumpa pers timnya di Mineirao Stadium, Belo Horizonte, 9 November 2016.

Tite dipuji karena membangun skuat dari sisi terpenting soal merekonstruksi mental pemain. Neymar cs sempat terpuruk akibat kegagalan beruntun di Piala Dunia 2014 serta Copa America 2015 dan 2016.

Untung bagi Brasil, sentuhan Tite langsung tokcer. Selain membangun lagi kepercayaan diri anggota skuat, Tite mengaplikasikan kembali sepak bola indah dalam permainan tim.

Baca Juga:

Brasil di tangannya bermain menghibur seperti kodrat mereka sebagai para penari Samba. Dalam sembilan laga bersama Tite, mereka menceploskan 25 gol atau rata-rata hampir mencetak 3 gol per partai.

Istimewanya, selain atraktif di lini serang, sektor belakang Selecao juga tangguh. Miranda cs baru kebobolan dua kali. Itu pun hanya bunuh diri bek Marquinhos (vs Kolombia 2-1) dan penalti Edinson Cavani (vs Uruguay 4-1).

Soal relasinya dengan Guardiola, Tite memperkenalkan sistem operan pendek cepat dari kaki ke kaki, mirip tiki-taka, tetapi dengan level berbeda karena ditambah kekuatan fisik yang konstan menekan lawan.

Selecao rutin pula bermain dengan pola vertikal dari belakang ke depan dengan memanfaatkan sayap. Pola ini mengalir kontinu dengan pergerakan mobil anggota skuat.

Karena kolektivitas antarlini ini, tak heran bila gelandang tengah seperti Paulinho sampai bisa mencetak hat-trick ke gawang Uruguay (23/3/2017) atau lima pemain berbeda menceploskan gol lawan Bolivia (6/10/2016).

Neymar mengutarakan keampuhan sistem permainan Tite. Ia berpengalaman menjadi lawan tim asuhan Tite di level klub saat penyerang Barcelona itu membela Santos dan sang pelatih di Corinthians (2010-2016).

"Betapa sulitnya bermain menghadapi tim asuhan Tite. Dia tak pernah membiarkan saya bernapas. Namun, hari ini saya berada di level terbaik sepanjang karier secara teknik dan fisik," kata striker berusia 25 tahun itu.


Editor : Beri Bagja
Sumber : -


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X