FC Bayern ala Ancelotti, Pertahanan Super demi Misi Sulit

By Rabu, 12 April 2017 | 20:02 WIB
Bek Bayern Muenchen (dari kiri ke kanan), Jerome Boateng, Mats Hummels, dan Philipp Lahm, bertepuk tangan kepada suporter seusai duel Liga Jerman lawan Eintracht Frankfurt, 11 Maret 2017.
ANDREAS GEBERT/DPA/AFP
Bek Bayern Muenchen (dari kiri ke kanan), Jerome Boateng, Mats Hummels, dan Philipp Lahm, bertepuk tangan kepada suporter seusai duel Liga Jerman lawan Eintracht Frankfurt, 11 Maret 2017.

Bayern Muenchen ada pada trek untuk memecahkan rekor kemasukan paling sedikit dalam semusim. Akan tetapi, mereka perlu memeragakan pertahanan ekstrasuper sebab misi ini terbilang sulit terealisasi.

Penulis: Theresia Simanjuntak

Sampai partai melawan Borussia Dortmund (8/4/2017), Bayern menderita 24 gol di seluruh ajang, di mana sebanyak 15 kemasukan terjadi di Bundesliga musim ini.

Jika catatan itu bertahan, Die Roten akan memecahkan rekor yang mereka buat musim sebelumnya.

Muenchen mengakhiri 2015-2016 dengan kebobolan paling sedikit sepanjang sejarah klub (31 gol) sekaligus di Bundesliga (17 gol).

Target sampingan Muenchen ini susah terlaksana karena dua hal: jarak selisih kemasukan yang amat tipis dengan musim lalu dan banyaknya sekaligus sulitnya lawan-lawan tersisa mereka musim ini.

Di Liga Jerman, Muenchen tidak boleh kemasukan lebih dari satu gol lagi hingga akhir 2016-2017, di mana kompetisi masih menyisakan enam pekan.

Salah satu partai yang harus dijalani ialah kunjungan ke rumah RB Leipzig (13/5/2017).

Baca Juga:

Menghitung di semua kompetisi, maksimal gol yang boleh Muenchen derita demi memecahkan rekor kemasukan terminim ialah enam.

Kembali, bukan perkara mudah. Muenchen, yang masih berlaga di DFB Pokal, harus bersua Dortmund di semifinal.

Lalu, ada Liga Champions. Kian terasa berat karena tampaknya pertahanan baja Muenchen hanya berlaku di kancah domestik.

Sebagai bukti, dari delapan gim LC yang telah dimainkan musim ini, Mats Hummels dkk cuma meraih dua clean sheet dan menderita delapan gol lawan.

FC Rostov, yang tidak punya sejarah mentereng di sepak bola Eropa, bahkan bisa merobek jala Muenchen tiga kali dalam satu partai, tepatnya pada matchday 5 (23/11/2016).

Kebobolan Muenchen, yang sekarang berada di angka 24, bisa bertambah sebab di perempat final mereka harus bersua Real Madrid, salah satu tim dengan awak lini serang haus gol di Eropa saat ini.

Andai sukses melaju di dua kompetisi tersebut, akan semakin sulit buat Muenchen memecahkan rekor karena mereka harus menjalani laga lebih banyak dari jadwal saat ini.


Carlo Ancelotti memeluk Josep Guardiola dalam laga semifinal Liga Champions antara Real Madrid dan Bayern Muenchen di Santiago Bernabeu, Madrid, 23 April 2014.(GERARD JULIEN/AFP)

Heynckes dan Guardiola

Meski Muenchen sebagai kesatuan sulit membuat rekor, tidak demikian dengan Ancelotti secara pribadi.

Pelatih asal Italia itu masih bisa membuat catatan manis pada musim debutnya di Muenchen dengan perbandingannya adalah dua pendahulunya di kursi kepelatihan.

Total kemasukan Muenchen di semua ajang era Ancelotti sudah jauh lebih sedikit ketimbang musim debut penuh periode kedua Jupp Heynckes pada 2011-2012 dan debut Pep Guardiola pada 2013-2014.

Ada satu segi defensif lain, yakni clean sheet. Sejauh ini, total laga tanpa kebobolan Muenchen arahan Ancelotti adalah 20 kali, masih kurang dari yang mereka dapatkan pada 2011-2012 (28) dan 2013-2014 (27).


(ANDREAS JOEVI/JUARA.NET)


Editor : Beri Bagja
Sumber : Tabloid BOLA No.2.7


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X