Setelah memecat Claudio Ranieri, Leicester City bangkit. Mereka menang enam kali beruntun, lima kali di Premier League dan sekali di Liga Champions.
Dari peringkat ke-17 di Liga Inggris, Leicester naik sampai sempat berada di posisi ke-10. Di Liga Champions, mereka juga lolos ke babak perempat final, menantang finalis tahun lalu, Atletico Madrid.
Leg pertamanya akan berlangsung pada Rabu (12/4/2017) di Madrid, Spanyol.
Akan tetapi, Ranieri meyakini bahwa kebangkitan Leicester itu bukan disebabkan pemecatan dirinya. Menurut Ranieri, sekalipun dia tidak dipecat, Leicester tetap akan bangkit.
“Saya dipecat setelah tim kalah 1-2 dari Sevilla di leg pertama babak 16 besar Liga Champions. Tapi, usai partai itu, saya sudah tahu tim akan bangkit," kata Ranieri ketika diwawancarai oleh Sky Sports.
"Performa melawan Sevilla, tim yang tiga kali berturut-turut menjuarai Liga Europa, membuat saya yakin Leicester sudah menemukan titik balik. Karenanya, saya sangat tenang dan tidak menyangka dipecat,” ucapnya.
Baca Juga:
Ranieri pun menyinggung konsistensi timnya dalam sisi teknis.
“Saya ulangi, saya yakin bahwa setelah partai melawan Sevilla, momen terburuk sudah berlalu. Enam kemenangan beruntun setelah itu adalah konsekuensi logis dari performa tersebut. Fakta bahwa metode latihan dan formasi tidak berubah adalah bukti bahwa pekerjaan saya berjalan di trek yang benar," tuturnya.
Ranieri yakin dia juga akan bisa membawa Leicester memperbaiki peringkat di Premier League dan lolos ke perempat final Liga Champions jika tidak dipecat.
| Editor | : | Beri Bagja |
| Sumber | : | Sky Sports |
Komentar