Plus-Minus Mengganti Kompetisi Nasional U-21

By Senin, 17 April 2017 | 09:25 WIB
Pemain baru Madura United, Fandi Eko (kanan), mencetak satu gol dalam laga ekshibisi melawan klub Tunas Muda untuk memeriahkan pernikahan Bayu Gatra di Lapangan Glogowiro Kalisat Jember, Jawa Timur (16/01/2017).
SUCI RAHAYU/JUARA.NET
Pemain baru Madura United, Fandi Eko (kanan), mencetak satu gol dalam laga ekshibisi melawan klub Tunas Muda untuk memeriahkan pernikahan Bayu Gatra di Lapangan Glogowiro Kalisat Jember, Jawa Timur (16/01/2017).

Namun, kawah candradimuka tersebut telah menjadi kenangan di tahun ini. PSSI memberhentikan LSI U-21 dan menggantinya dengan ajang U-19 berlabel Liga 1 U-19.

"Bila mengacu pada sejarahnya, menurut pengamatan kami ajang U-21 itu berhasil. Banyak pemain senior sekarang yang memang dimatangkan di ajang tersebut. Termasuk untuk mengisi skuat SEA Games," kata Tigorshalom Boboy, COO PT Liga Indonesia Baru selaku operator kompetisi.

"Kami di PT LIB pun sebenarnya ingin tetap ada Liga U-21 di musim ini, yang kemudian ditambah U-19," ujar Tigor melanjutkan.

"Tetapi, ternyata PSSI memutuskan bahwa kompetisi U-21 diganti dengan ajang U-19, yang memang berstatus kompetisi pembinaan usia muda. Ajang U-21 kan bukan pembinaan lagi," ucapnya.

Hal senada diutarakan oleh Fandi terkait pentingnya kompetisi U-21.

"Menurut saya pribadi, idealnya mungkin liga U-21 jangan dihapus. Kalaupun ada U-19, biarkan berjalan beriringan," ujarnya.

Meski begitu, Fandi berharap kompetisi U-19 itu bisa tetap melahirkan generasi baru pesepak bola Indonesia.


Editor : Weshley Hutagalung
Sumber : Tabloid BOLA


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X