GP China Jadi Grand Slam Penting bagi Hamilton

By Kamis, 13 April 2017 | 16:15 WIB
Pebalap Formula 1 (F1) yang membela tim Mercedes, Lewis Hamilton, melakukan selebrasi dengan menyiram rekan-rekan setimnya memakai sampanye. Hamilton tampil sebagai juara GP China yang berlangsung di Sirkuit Internasional Shanghao, Minggu (9/4/2017).
WANG ZHAO/AFP PHOTO
Pebalap Formula 1 (F1) yang membela tim Mercedes, Lewis Hamilton, melakukan selebrasi dengan menyiram rekan-rekan setimnya memakai sampanye. Hamilton tampil sebagai juara GP China yang berlangsung di Sirkuit Internasional Shanghao, Minggu (9/4/2017).

Istilah grand slam sangat familiar buat tenis, tapi tidak di ajang Formula 1. Namun, istilah ini sesungguhnya ada dan di GP China, Lewis Hamilton baru saja mendapatkannya satu kali lagi sepanjang kariernya.

Penulis: Arief Kurniawan

Grand slam adalah cerminan dominasi total seorang pebalap dalam sebuah balapan. Apa yang diperlihatkan Hamilton di Sirkuit IntShanghai hari Minggu (9/4/2017) menunjukkan betapa dia unggul telak bahkan terhadap rival terberatnya saat ini, Sebastian Vettel.

Status grand slam sah didapatkan seorang pebalap bila dia mampu meraih kemenangan, start dari pole position, mencetak fastest lap, dan ini yang sangat susah dilakukan yaitu selalu memimpin balapan sejak lap pertama hingga finis.

Balapan di Sirkuit Shanghai diawali dengan kondisi trek separuh basah. Ketika trek mengering, beberapa pebalap termasuk Vettel masuk pit lebih dulu untuk ganti ban kering. Hamilton masuk pit beberapa saat kemudian.

Lalu, masuklah safety car ke dalam trek untuk menetralkan lomba gara-gara Antonio Giovinazzi mengalami kecelakaan. Saat itulah momen tepat bagi Hamilton untuk masuk pit lalu keluar tetap sebagai pemimpin lomba.

Ketika para pebalap harus sekali lagi masuk pit untuk mengganti ban kering ke ban kering yang lain, Hamilton pun diuntungkan fakta bahwa dia, masuk pit belakangan. Dengan masuk pit belakangan, Hamilton tak perlu sampai kehilangan posisi lomba.

Perang Lap Time

Meski balapan terlihat mudah, juara dunia tiga kali asal Inggris ini menganggap sebaliknya.

"Saat menuju grid sebelum balapan, saya mencoba ban intermediate sekaligus menjajal ban kering yang menurut saya mustahil digunakan untuk start. Tetapi, memakai ban basah juga bukan pekerjaan ringan karena sebagian trek sudah mengering," kata Hamilton dalam rilis Mercedes.


Editor : Delia Mustikasari
Sumber : Tabloid BOLA


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

TERPOPULER

Close Ads X