Silviana Octaviani, Tolak 'Anak Jalanan' demi Balapan

By Segaf Abdullah - Selasa, 18 April 2017 | 09:23 WIB
Pebalap Astra Motor Team Racing (AMTR), Silviana Octaviani, berpose di depan motor balapnya sebelum mengaspal pada kualifikasi seri pertama Honda Dream Cup (HDC) 2017 di Sirkuit non-permanen Brigif 15 Kujang II Cimahi, Jawa Barat, Sabtu (15/4/2017).
DOK. MUHAMMAD RAFLI/ASTRA MOTOR TEAM RACING
Pebalap Astra Motor Team Racing (AMTR), Silviana Octaviani, berpose di depan motor balapnya sebelum mengaspal pada kualifikasi seri pertama Honda Dream Cup (HDC) 2017 di Sirkuit non-permanen Brigif 15 Kujang II Cimahi, Jawa Barat, Sabtu (15/4/2017).

Aman dibilang bahwa salah satu pebalap perempuan asal tim Astra Honda Racing Team (AHRT), Silvia Octaviani, itu cantik! Terbukti, peranakan China-Pakistan ini pernah ditawari casting untuk sinetron dengan rating dan share tertinggi selama dua tahun terakhir.

Selain itu, Silvia Octaviani barangkali sudah kenyang berhadapan dengan wartawan. Hal itu telihat dari keluwesan gestur dan gaya bicara yang diperlihatkan mojang asal Purwakarta berusia 16 tahun tersebut.

Saat berbincang dengan JUARA, Silvi, sapaan karib Silvia, dengan runtut menceritakan awal mula perkenalan dia dengan dunia balap hingga mantap menolak tawaran bermain sinetron.

Sayang, pada seri pertama Honda Dream Cup (HDC) 2017 di Sirkuit non-permanen Brigif 15 Kujang II Cimahi, Jawa Barat, Sabtu (15/4/2017), Silvi tidak lolos kualifikasi dan gagal balapan pada kelas yang diikutinya, Matic 130cc Standar.

Berikut ini adalah petikan wawancara JUARA dengan Silvi:

Halo Silvi, bagaimana sih awal mula kamu terjun ke dunia balap?

Halo... Ya, pertama, dua tahun lalu saya diajak nonton balap di Sadang, Purwakarta sama Mas Robi (Ramadan) yang sekarang menjadi manajerku. Setelah itu, lama-lama tertarik.

Lalu, saya coba seriuskan. Kebetulan juga, paman Mas Robi adalah crosser. Saya diajarkan naik motor sampai mahir sama dia hingga akhirnya mencoba balapan di sirkuit pada tahun yang sama.

Kapan pertama kali bisa naik motor?

Saya bisa naik motor sejak SD (Sekolah Dasar), diajarin papa. Tetapi, itu belum mahir banget dan belum dilepas. Sekitar kelas satu SMP (Sekolah Menengah Pertama) saya baru bisa bawa motor dengan lancar.

Kapan dan dimana debut balap kamu?

Balap pertama di Kuningan, Cirebon. Tetapi, karena baru sekali juga, saya masih gagal.

Saya sempat berhenti balap selama tiga bulan. Saya mau fokus UN (Ujian Nasional) SMP.

Setelah vakum sebentar, saya balapan lagi di Sadang dan juara. Dari situ, saya mulai konsisten dapat podium hingga mengkuti HDC 2016 dan dilirik Honda.

Seperti apa dukungan orang tua?

Awalnya tidak boleh. Malah, wearpack saya sempat mau dibakar. Saya coba menjelaskan hingga akhirnya didukung dan dibelikan wearpack, helm, dan perlengkapan balap yang baru.

 

HAI JANGAN LUPA NONTON ART FINAL #ARTyogyakarta #ARTrider #HondaRider #HondaRacing

A post shared by Silviana Octaviani (@sw218corner) on

Orangtua kamu ada yang jadi pebalap?

Bukan, papa saya itu dulu atlet sepeda. Mama bukan atlet.

Kamu berapa bersaudara? Ada yang jadi pebalap juga?

Kami dua bersaudara, adik saya serius ke sepak bola dan basket. Tetapi, dia masih labil buat menentukan fokus pada dua pilihan itu.

Ada Kejadian menarik apa saja selama kamu menekuni dunia balap?

Ada, saat saya naik podium tiga kali berturut-turut dalam tiga ajang. Debut podium itu di Sentul, terus berlanjut di Sadang dan Bandung pada akhir 2015. Kebetulan, saat sata naik podium di Bandung bertepatan dengan hari ulang tahun.

Satu lagi waktu saya jatuh pada HDC 2016 di Purwakarta. Motor menabrak tembok sehingga saya sempat amnesia ringan.

Selain itu, sudah naik podium di mana saja?

Alhamdulillah banyak, event di Karawang, Malang, tetapi tetap yang paling berkesan saat debut podium di Sentul.

Bagaimana kamu membagi waktu antara sekolah dan balap?

Saya sekarang duduk di kelas dua SMAN 1 Purwakarta. Sama sekali tidak terganggu. Justru, nilai ekstrakurikuler dan olahraga saya bagus. Balap kan juga termasuk olahraga...hahaha

Pernah ditawari menjadi model atau main di FTV?

Pernah, cuma saya  kurang tertarik. Saya rasa lebih seru jadi pebalap.

Waktu itu saya ditawari ikut casting buat sinetron 'Anak Jalanan'. Saya tolak, saya bilang 'maaf ya mas'...hahaha.

Jika ada tawaran untuk main film?

Ya, mungkin saya lebih tertarik ke film.


Editor : Jalu Wisnu Wirajati
Sumber : -


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X