Wawancara dengan Jose Coelho, 'Marquee Player' Persela Lamongan

By Ferril Dennys Sitorus - Rabu, 19 April 2017 | 09:50 WIB
Jose Coelho membawa Jersey Persela Lamongan, Senin (10/4) di Pendopo Pemkab Lamongan usai menandatangani kontrak selama satu musim.
TB KUMARA/JUARA.NET
Jose Coelho membawa Jersey Persela Lamongan, Senin (10/4) di Pendopo Pemkab Lamongan usai menandatangani kontrak selama satu musim.

Marquee player Persela Lamongan, Jose Manuel Barbosa Alves alias Coelho.
Hamzah
Marquee player Persela Lamongan, Jose Manuel Barbosa Alves alias Coelho.

Apa ambisi Anda bersama Persela?

Kami harus berada di papan atas klasemen. Saya ingin orang-orang menyukai permainan saya. Saya akan berusaha menyenangkan mereka. Saya juga berharap bisa membantu pemain muda untuk tampil lebih baik lagi.

Bisa Anda ceritakan bagaimana atmosfer sepak bola Portugal? Apakah sangat berbeda dengan Indonesia?

Mungkin Anda tidak percaya. Atmosfer sepak bola di sini jauh lebih baik. Di Portugal, stadion akan terisi penuh penonton saat yang bermain dua atau tiga tim tertentu saja. Orang-orang di sana hidup di sepak bola tetapi di sini lebih gila.

Pemain lain dari Portugal menerima tawaran untuk bermain di Indonesia. Mereka meminta pendapat saya. Saya katakan, "Jangan berpikir dua kali".

BACA JUGA: Inspirasi Ayah dan Messi, Anak Medan Ini Ingin Bela Barcelona

Namun, Indonesia berbeda dengan Portugal. Di sini, Anda bisa melihat atmosfer pertandingan besar seperti di Eropa. Atmosfer di sini luar biasa. Namun, saat tim lebih kecil bermain atmosfernya tidak terlalu bagus. Di sini, setiap pertandingan, kata teman-teman satu tim saya, sangat gila atmosfernya.

Selain banyak berkarier di Portugal, Anda pernah bermain di Inter Milan. Bagaimana Anda bisa memperkuat Inter?

Saya pernah bermain untuk tim nasional junior Portugal. Mereka (Inter) melihat penampilan saya di sebuah turnamen di Prancis. Saat itu, saya ditawari bermain oleh Chelsea, Arsenal, dan Tottenham Hotspur.

Namun, pelatih tim nasional, Paulo Sousa (legenda Inter, Juventus, Borussia Dortmund), mengatakan kepada saya bahwa bermain di Italia akan lebih baik buat saya. Terlebih, Ronaldo Nazario dan Roberto Baggio adalah idolah saya. Saya kemudian memilih Inter.

Saat di Inter, Anda satu tim dengan Mario Balotelli. Bolehkah ceritakan pengalaman menarik Anda dengan Balotelli?

Balotelli selalu temperamental. Kami teman sekamar. Dia orangnya sangat berantakan. Ketika saya pulang ke Portugal, dia hampir menghancurkan kamar kami. Suatu kali, kami hampir berkelahi karena saya selalu bermain internet, sementara dia ingin tidur. Jadinya, saya lebih baik meninggalkan dia daripada berkelahi, hehehe....


Editor : Aloysius Gonsaga
Sumber : -


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X