Bukan Internazionale, AC Milan, atau Barcelona. Tim yang menghadirkan kekalahan paling telak bagi Juventus musim ini adalah Genoa. Si Nyonya Tua bakal membalasnya di Juventus Stadium.
Penulis: Sem Bagaskara
Hari terburuk Juventus musim ini muncul pada 27 November 2016. Kala itu skuat Si Nyonya Tua keok 1-3 di markas Genoa, Luigi Ferraris.
Pertandingan baru berumur 15 menit, gawang Juve sudah dijebol dua kali oleh striker muda Genoa, Giovanni Simeone.
"Hari terbaik di sepanjang karier saya," ujar Simeone seusai timnya berhasil membekuk Juve.
Bukan pekerjaan mudah bagi Simeone cs. untuk kembali mengalahkan Juventus. Genoa tak sedang dalam performa terbaik.
I Grifoni hanya meraup satu angka dalam lima partai terbaru. Produktivitas sang striker andalan, Simeone, juga boleh dibilang menurun.
Benar bahwa putra pelatih Atletico Madrid, Diego Simeone, itu bikin sebiji gol pekan lalu saat Genoa bermain imbang 2-2 dengan Lazio. Akan tetapi, itu merupakan satu-satunya koleksi gol Simeone di liga pada rentang awal Februari sampai pertengahan April.
Faktor lain yang bakal menghambat upaya Genoa untuk kembali mengejutkan Si Nyonya Tua adalah Juventus Stadium. Juve sangat kejam saat mentas di kandang.
Dalam 32 partai kandang terakhir di Serie A, anak asuh Massimiliano Allegri tak sekali pun mengizinkan lawan membawa pulang poin. Artinya, Si Nyonya Tua selalu menang!
Deret kemenangan kandang Juve tersebut adalah rekor terbaik di sepanjang sejarah Serie A. Rekor itu bisa terus dipertajam mengingat Genoa dibayangi catatan jelek saban bertamu ke rumah Juve.
I Grifoni telah 49 kali berkunjung ke markas Juventus. Mereka hanya pernah dua kali pulang dengan membawa pulang poin sempurna.
Baca Juga:
- Jalur ke Liga Champions Mana yang Jadi Pilihan Mourinho?
- Rahasia Kesuksesan Juventus: Andrea Pirlo!
- Enam Poin Penting Terkait KITAS Pesepakbola Asing di Indonesia
11 Angka
Sisa 47 laga berujung dengan 38 kemenangan tuan rumah dan sembilan hasil imbang. Menilik catatan tersebut, Juventus berpeluang besar menuntaskan misi balas dendam atas Genoa.
Kemenangan juga akan kian mendekatkan mereka dengan titel scudetto. Guna memastikan status sebagai kampiun, Si Nyonya Tua "hanya" butuh tambahan 11 poin lagi, itu pun kalau Roma mampu menyapu bersih delapan laga sisa dengan kemenangan.
Andai langkah Roma tersendat, syarat poin yang mesti dikumpulkan Juve untuk menjadi juara tentu akan mengecil.
Namun, Allegri tak mau anak asuhnya mengusung pola pikir itu.
"Saat ini Roma bisa meraih 90 angka. Artinya kami perlu mencapai 91 poin. Masih ada sejumlah partai sulit," kata Allegri kepada Mediaset Premium.
Duel pertama Juve melawan Genoa di Serie A musim ini memunculkan nama Simeone sebagai bintang utama. Ada kemungkinan laga ini kembali menjadi panggung ideal buat orang Argentina.
Bukan dari kubu Genoa melainkan andalan Juventus, Paulo Dybala. Penyerang beralias La Joya itu sering tampil menentukan di Juventus Stadium.
Bahkan, sebanyak 14 gol terakhir Dybala di berbagai ajang muncul di stadion yang mulai dipakai Juve pada 2011 itu.
"Saya menikmati momen ini dan punya rekan hebat yang membantu. Saya merasa nyaman dan hal itu memungkinkan saya untuk bisa bermain dengan tenang dan sabar," kata Dybala.
Dybala tak bermain saat Juve kalah 1-3 dari Genoa di laga pertama. Kini saatnya bagi La Joya untuk ganti memberikan hari buruk bagi Simeone.
PRAKIRAAN FORMASI
JUVENTUS (4-2-3-1): 1-Buffon (K); 26-Lichtsteiner, 15-Barzagli, 24-Rugani, 22-Asamoah (B); 8-Marchisio, 28-Rincon (GB); 7-Cuadrado, 21-Dybala, 17-Mandzukic (G); 9-Higuain (P). Cadangan: 25-Neto, 32-Audero, 3-Chiellini, 4-Benatia, 19-Bonucci, 14-Mattiello, 23-Dani Alves, 12-Alex Sandro, 38-Mandragora, 27- Sturaro, 18-Lemina. Absen: Pjanic (skorsing), Pjaca, Kean (cedera). Pelatih: Massimiliano Allegri
GENOA (3-4-3): 23-Lamanna (K); 22-Munoz, 8-Burdisso, 3-Gentiletti (B); 22-Lazovic, 44-Veloso, 10-Ntcham, 93-Laxalt (G); 17-Taarabt, 9-Simeone, 11-Palladino (P). Cadangan: 38-Zima, 58-Faccioli, 21-Orban, 14-Biraschi, 16-Begheto, 15-Hiljemark, 94-Cataldi, 32-Morosini, 27-Pandev, 99-Ninkovic, 64-Pellegri, 4-Cofie. Absen: Pinilla, Rigoni, Izzo (skorsing), Perin, Rubinho (cedera). Pelatih: Ivan Juric (Kroasia)
PREDIKSI
- BOLA 55-45
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | Tabloid BOLA No. 2.761 |
Komentar