Inilah Refleksi Pertemuan Pertama El Clasico Musim Ini

By Minggu, 23 April 2017 | 14:23 WIB
Striker Barcelona, Lionel Messi, mencoba melewati hadangan rivalnya dari Real Madrid, Ronaldo, saat kedua tim melakoni laga lanjutan Liga Spanyol 2016-2017 di Stadion Camp Nou, Barcelona, (3/12/2017).
ALEX CAPARROS/GETTY IMAGES
Striker Barcelona, Lionel Messi, mencoba melewati hadangan rivalnya dari Real Madrid, Ronaldo, saat kedua tim melakoni laga lanjutan Liga Spanyol 2016-2017 di Stadion Camp Nou, Barcelona, (3/12/2017).

BARCELONA

Kesalahan

Pelatih Barcelona, Luis Enrique, disebut membuat kesalahan fatal yang berdampak kepada kegagalan timnya meraih poin sempurna di partai melawan Madrid, Desember tahun lalu.

Jika strategi pergantian pemain kubu lawan disebut brilian, taktik Enrique justru dipertanyakan. Hal yang paling membuat suporter Barcelona geram adalah keputusan sang peracik strategi memasukkan Denis Suarez untuk menggantikan Neymar Jr. pada menit ke-87.


Denis Suarez melakukan selebrasi seusai membobol gawang Real Sociedad di pertandingan leg kedua perempat final Copa del Rey, Kamis (26/1/2017) waktu setempat.(DAVID RAMOS/GETTY IMAGES)

Pergantian itu dianggap sebagai respons salah atas kejadian semenit sebelumnya, tatkala pelatih Madrid, Zinedine Zidane, menarik keluar Mateo Kovacic dan memasukkan pemain ofensif, Mariano Diaz.

"Tak perlu mengesampingkan kualitas sundulan Sergio Ramos. Tapi, jika Samuel Umtiti yang berada di lapangan, bukan Denis Suarez, pada menit-menit terakhir, kapten Real Madrid itu tak akan mampu menyelamatkan laga," tulis Marca terkait duel Barcelona vs Madrid.

Ketika gol balasan dari Ramos tercipta, Denis Suarez hanya menjadi penonton. Ia salah posisi dan tak membantu tim bertahan.

Keunggulan

Seusai pertandingan, Luis Enrique mengatakan bahwa hasil akhir partai kontra Madrid pada Desember silam terasa tak adil buat timya.

Kendali permainan memang dipegang oleh Barca. Anak asuh Blaugrana juga sukses membatasi para pemain ofensif Madrid semodel Karim Benzema, Cristiano Ronaldo, dan Isco Alarcon.

Isco, yang semestinya bermain tepat di belakang Benzema, pada babak pertama laga kerap terlihat sangat jauh dari kotak penalti Barca. Ronaldo beberapa kali terpaksa turun menjemput bola.

Baca Juga:

Barca juga tak mengalami kesulitan membuat peluang bagus. Usai Luis Suarez bikin gol, tiga kans emas tercipta lewat upaya Neymar, Andres Iniesta, dan Lionel Messi.

Namun, tak ada gol tambahan buat Blaugrana.

"Saya pikir kami superior dan membuat banyak peluang. Namun, jika Anda tidak menyelesaikan dan membunuh laga, hal semacam ini bisa terjadi," kata Suarez terkait kegagalan timnya mengamankan kemenangan di el clasico.

Pemain Kunci

Dalam perjumpaan melawan Madrid di Camp Nou pada 3 Desember tahun lalu, permainan Barcelona meningkat seusai masa rehat.

Blaugrana lebih nyaman mengontrol laga dan membuat deretan peluang berbahaya. Andres Iniesta adalah alasan peningkatan performa Blaugrana.


Gelandang FC Barcelona, Andres Iniesta, duduk di bangku sisi lapangan menjelang laga La Liga kontra Real Madrid di Stadium Camp Nou, 3 Desember 2016.( LLUIS GENE/AFP)

Don Andres baru mentas pada menit ke-60, menggantikan Ivan Rakitic. Dampak positif segera diberikannya.

Operannya memicu peluang bagus yang diperoleh Neymar dan Lionel Messi. Iniesta bahkan nyaris mencetak gol.

Sayang bagi Barca, tembakan Iniesta melenceng ke jaring bagian samping gawang Madrid. Performa prima Iniesta cukup mengejutkan mengingat kala itu ia baru sembuh dari cedera lutut yang sempat memaksanya meringkuk di ruang terapi selama 42 hari.


Editor : Jalu Wisnu Wirajati
Sumber : Tabloid BOLA No. 2.761


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X