Pochettino, Perwujudan Baru Ferguson di Kehidupan Wenger

By Verdi Hendrawan - Minggu, 30 April 2017 | 13:46 WIB
Manajer Tottenham Hotspur, Mauricio Pochettino, mendampingi anak-anak asuhnya dalam laga Premier League kontra Everton di Stadion White Hart Lane, London, Inggris, pada 5 Maret 2017.
ADRIAN DENNIS/AFP
Manajer Tottenham Hotspur, Mauricio Pochettino, mendampingi anak-anak asuhnya dalam laga Premier League kontra Everton di Stadion White Hart Lane, London, Inggris, pada 5 Maret 2017.

Pada akhir 2012-2013, Manajer Arsene Wenger kehilangan salah satu rival terbesarnya, Sir Alex Ferguson, yang memutuskan pensiun sebagai manajer Manchester United. Fergie merupakan salah satu penjegal Wenger untuk mendominasi Premier League atau kasta tertinggi Liga Inggris.

Sejak pertama kali bergabung, Wenger hanya butuh waktu dua tahun untuk membawa Arsenal menjadi juara Premier League. Pada tahun pertamanya, The Gunners hanya finis di posisi ketiga, di belakang Man United dan Newcastle United.

Pada era tersebut, Man United menjadi penguasa utama Premier League. Sejak bergulir pada 1992-1993, Setan Merah menjadi juara sembilan kali dari 11 edisi perdana.

Selama lima musim sejak pertama kali membawa Arsenal menjuarai Premier League, Wenger empat kali menjadi pecundang dan hanya sekali menang atas Ferguson. Hal tersebut tentu membuat Fergie memiliki label sebagai rival utamanya.

Setelah era Fergie berakhir, kehidupan Wenger seakan kedatangan penjelmaan baru sang rival di awal musim 2014-2015. Sosok tersebut bernama Mauricio Pochettino.

Pochettino yang baru berusia 45 tahun itu bergabung dengan Tottenham Hotspur, musuh bebuyutan Arsenal, setelah memutuskan hengkang dari Southampton pada akhir 2013-2014. Sejak saat itu, Arsenal kesulitan mengalahkan Spurs.

Dalam lima pertemuan terakhir di Premier League, Arsenal tidak mampu meraih kemenangan atas Tottenham. The Gunners merasakan satu kekalahan dan empat hasil imbang. Wenger pernah sekali mengalahkan Pochettino di akang Piala Liga Inggris 2015-2016.

Pochettino pun bisa disebut sebagai jelmaan baru Ferguson karena manajer asal Argentina itu memiliki pandangan yang hampir sama dengan sang senior. Keduanya memiliki ideologi mirip soal membangun tim menggunakan para pemain muda.

"Saya tidak takut menurunkan para pemain muda. Tidak peduli apakah mereka berusia 17, 18, 19, atau 20 tahun. Semua sama saja," ucap Pochettino kepada Sky Sports.

"Jika pantas bermain, memiliki karakter, dan kedewasaan untuk diberi tanggung jawab, maka mereka akan bermain," ujarnya.


Editor : Jalu Wisnu Wirajati
Sumber : Berbagai sumber


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X