Rekor Mercedes Ini Bisa Rusak

By Minggu, 30 April 2017 | 08:15 WIB
Pebalap Mercedes, Lewis Hamilton, memacu mobil pada balapan GP China di Sirkuit Internasional Shanghai, Minggu (9/4/2017).
WANG ZHAO/AFP PHOTO
Pebalap Mercedes, Lewis Hamilton, memacu mobil pada balapan GP China di Sirkuit Internasional Shanghai, Minggu (9/4/2017).

Rusia mulai hadir di F1 sejak 2014, berbarengan dengan era hibrida untuk mesin-mesin F1. Seperti kebanyakan kasus lain, era ini memang milik Mercedes. Tak heran bila di Sirkuit Sochi belum pernah ada satu tim pun yang mampu menang di sana.

Penulis: Arief Kurniawan

Tambahan lagi, jangankan menang. Hingga 2016 tidak ada tim yang mampu sekadar memimpin balapan walau hanya satu lap, selain Mercedes.

GP Rusia selalu digelar selama 53 lap, dikali tiga musim sejak 2014 itu maka total terdapat 159 lap.

Lewis Hamilton merajai seluruh 53 lap pada 2014, begitu juga dengan Nico Rosberg pada 2016. Tahun 2015, mereka berbagi. Rosberg 6 lap dan Hamilton 47 lap sekaligus memenangi lomba.


Pebalap Mercedes AMG Petronas F1 Team asal Jerman, Nico Rosberg (kanan), dan rekan satu timnya asal Inggris, Lewis Hamilton, bereaksi setelah menyelesaikan sesi kualifikasi GP Jepang di Sirkuit Suzuka, Sabtu (8/10/2016).(YUYA SHINO/AFP PHOTO)

Itulah catatan sempurna Mercedes di Sochi. Dilihat dari berbagai sisi dan melihat kecenderungan peta persaingan yang ada, mereka pun masih mampu menang lagi hari Minggu (30/4).

Akan tetapi, untuk selalu memimpin balapan selama 53 lap lagi, ini tanda tanya besar.

Memang, ketika Hamilton menang di GP China musim ini dia tak berbagi keunggulan satu lap pun dengan pebalap lain.

Rekan setimnya, Valtteri Bottas, dan rival terberatnya saat ini, Sebastian Vettel, tak mampu mendekati performa Hamilton di Shanghai.

Bersahabat dengan Ban

Sochi secara teknis sangat bersahabat dengan ban. Pirelli pun membawa tiga ban paling lunak, ultrasoft, supersoft, dan soft.

“Ban ultrasoft baru kami gunakan di Sochi musim ini,” ujar Mario Isola, Pimpinan Balap Mobil Pirelli, “Perbedaan kemampuan setiap ban sangat kecil.”

Pirelli memprediksi hanya akan ada satu pit stop di Sochi. “Tingkat keausan rendah dan ban musim ini bisa lebih lama digunakan, itulah dua penyebabnya,” tutur Isola.

Baca Juga:

Dalam kondisi seperti ini, Mercedes biasanya sangat tertolong. Sudah terbukti dari tiga GP yang digelar, begitu trek sangat bersahabat dengan ban di situlah Mercedes unggul. Ferrari, sebaliknya, sangat bagus bila trek sangat kejam terhadap ban.

Saat ini, masalah Mercedes terletak pada pengelolaan ban belakang sehingga mereka amat tersiksa bila ban cepat aus.

Hamilton dan Bottas jadi tak bisa konsisten menggempur Vettel menjelang balapan berakhir atau ketika umur pemakaian ban sudah pada batasnya.


Pebalap Formula 1 (F1) yang membela tim Mercedes, Lewis Hamilton, saat menjalani sesi kualifikasi GP China di Sirkuit Shanghai Internasional, Sabtu (8/4/2017). Hamilton meraih pole position setelah mencatat waktu putaran tercepat 1 menit 31,678 detik.(GETTY IMAGES)

Itulah mengapa Mercedes butuh trek seperti di Sochi ini. Atau, butuh suhu yang mendukung agar penggunaan ban tidak menyulitkan mereka.

“Mobil Mercedes mengoptimalkan ban depan secara baik, tapi bebannya tak merata dengan ban belakang. Itulah kenapa mereka punya pekerjaan rumah besar di ban belakang,” kata Gary Anderson, mantan direktur teknis tim Jordan, dalam kupasannya di autosport. com.

Kalau kondisi sirkuit sudah menguntungkan Mercedes, apakah ini berarti Ferrari tak bisa menang? Tentu saja bisa. Sochi juga bisa bersahabat buat Ferrari. Terutama bila mereka tepat dalam menerapkan strategi lomba.

Untuk itulah mengapa mereka bisa merusak catatan emas Mercedes nanti, yakni memimpin selama beberapa lap. Sosok yang merusak, siapa lagi kalau bukan Vettel.

“Kami akui Rusia bukan sirkuit bagus buat Ferrari, tapi kami akan berusaha keras karena Vettel pernah start dari posisi kedua di sana,” demikian bunyi rilis Ferrari. Vettel, Hamilton, Vettel, Hamilton. Tampaknya itulah pola pemenang lomba pada empat seri pembuka 2017 ini.


Editor : Firzie A. Idris
Sumber : Tabloid BOLA No. 2.763


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X