Inter Milan Hadapi Tanjakan Saat Sprint Terakhir

By Kamis, 4 Mei 2017 | 15:34 WIB
Ekspresi kecewa penyerang Inter Milan, Mauro Icardi, dalam pertandingan Serie A kontra Sampdoria di Stadion Giuseppe Meazza, Milan, Italia, pada 3 April 2017.
EMILIO ANDREOLI/GETTY IMAGES
Ekspresi kecewa penyerang Inter Milan, Mauro Icardi, dalam pertandingan Serie A kontra Sampdoria di Stadion Giuseppe Meazza, Milan, Italia, pada 3 April 2017.

Setelah kalah 0-1 dari Napoli pada Minggu (30/4/2017), Inter Milan masih memburu tempat di zona Liga Europa atau setidaknya berada di atas AC Milan. Misi sulit. Langkah I Nerazzurri sering berat di fase sprint terakhir.

Penulis: Riemantono Harsojo

Belakangan Inter tidak pernah meraih hasil sempurna pada fase empat partai terakhir kompetisi.

Kali terakhir Tim Biru Hitam selalu menang pada empat pertandingan terakhir adalah pada musim ketika meraih tiga gelar juara, 2009-2010, saat dilatih oleh Jose Mourinho.

Sekarang, untuk menjamin dapat finis di zona Liga Europa atau berada di atas Milan, Inter dituntut untuk selalu menang dalam empat pertandingan terakhir Serie A 2016-2017.

Inter sekarang berada di peringkat tujuh dengan 56 poin. Tim asuhan Stefano Pioli tertinggal 11 poin dari peringkat empat Lazio, delapan poin dari peringkat lima Atalanta, dan tiga poin dari peringkat enam Milan.

Masalahnya, selain dalam enam musim terakhir tidak pernah selalu menang dalam sprint terakhir atau empat pertandingan pamungkas, Inter memiliki rekor tidak bagus kala bertemu tim-tim yang akan dihadapi Mauro Icardi cs pada pekan ke-35 sampai 38 musim ini.

Baca Juga:

Pada pekan depan, Tim Biru Hitam akan bertemu Genoa di Luigi Ferraris. Benar Genoa tidak pernah menang dalam tujuh pertandingan terkininya, di mana enam di antaranya berakhir dengan kekalahan.

Namun, Inter memiliki rekor buruk saat bertemu I Rossoblu di markasnya. Inter selalu kalah dalam tiga duel terakhir di sana.

Musim lalu, La Beneamata takluk 0-1. Sebelumnya I Nerazzurri kalah 2-3 dan 0-1.

Rekor tiga duel kandang terkini Inter dengan lawan yang akan mereka jamu di giornata 36, Sassuolo, juga tidak dapat disebut keren.

Setelah sebelumnya menang 1-0 dan 7-0, musim lalu Icardi cs malah takluk 0-1 dari Sassuolo di Giuseppe Meazza.

Lawan sisa Inter tidak mudah. Pada pekan ke-37 pasukan Pioli mesti menghadapi Lazio di Olimpico. Tim Biru Hitam kalah dua kali dalam tiga duel terakhir Serie A di sana, yakni kalah 0-2 pada 2015-2016 dan 0-1 pada 2013-2014.


Pelatih Inter, Stefano Pioli, saat memberikan instruksi dalam laga Serie A antara FC Crotone kontra Inter Milan di Stadio Comunale Ezio Scida, 9 April 2017. (MAURIZIO LAGANA/GETTY IMAGES)

Tambahkan lagi data berikut. Dalam pertemuan terakhir, di babak perempat final Coppa Italia pada Januari 2017, pasukan Pioli kalah 1-2 dari Biancoceleste di Giuseppe Meazza.

Melihat fakta-fakta di atas, Inter seperti menghadapi medan menanjak saat harus melakukan sprint terakhir.

Fan Inter ada yang pesimistis. Seperti dikutip dari situs Internews, saat sesi konferensi pers setelah pertandingan melawan Napoli, pelatih Pioli sampai ditanya apakah benar Inter tidak mau finis di posisi enam seperti yang dituduhkan oleh tifosi.

Tentu saja Pioli menjawab itu tidak benar.

"Saya masih percaya (posisi enam)," ujar sang pelatih memberi jawaban. Selanjutnya Icardi cs mesti memberi jawaban di lapangan dengan meraih kemenangan.


Editor : Beri Bagja
Sumber : Tabloid BOLA No.2.764


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X