Konflik di Real Madrid, Morata Tolak Jabat Tangan Zidane

By Beri Bagja - Selasa, 16 Mei 2017 | 07:30 WIB
Penyerang Real Madrid, Alvaro Morata (kanan), saat ditarik keluar oleh pelatih Zinedine Zidane dalam duel La Liga kontra Real Betis di Stadion Santiago Bernabeu, Madrid, 12 Maret 2017.
DENIS DOYLE/GETTY IMAGES
Penyerang Real Madrid, Alvaro Morata (kanan), saat ditarik keluar oleh pelatih Zinedine Zidane dalam duel La Liga kontra Real Betis di Stadion Santiago Bernabeu, Madrid, 12 Maret 2017.

Aroma perpecahan disebut-sebut tercium di kubu Real Madrid. Konflik melibatkan pelatih Zinedine Zidane dan penyerang Alvaro Morata.

Alvaro Morata tertangkap kamera meninggalkan lapangan duel Real Madrid versus Sevilla, Minggu (14/5/2017), dengan wajah murung.

Rekaman gambar di saluran Deportes Cuatro dan Jugones memperlihatkan Zidane memegang lengan Morata, sedangkan dia melewati pelatihnya itu sambil melengos.

Tanpa melihat muka Zidane, Morata menolak berjabat tangan dan bergegas menuju bangku pemain cadangan.

Dalam duel yang berujung kemenangan 4-1 buat Madrid, striker Spanyol berusia 24 tahun itu ditarik keluar pada menit ke-60 dan digantikan oleh Lucas Vazquez.

"Ekspresi wajah Morata adalah gambaran kemarahan, frustrasi, serta kebencian," tulis media Spanyol, As, terkait rekaman tersebut.

Media asal Kota Barcelona, SPORT.es, juga langsung mengumbar terbukanya celah perpecahan di kubu Real Madrid.

"Sejumlah konflik yang tersembunyi semakin terbuka. Morata menilai dirinya tak pernah penting untuk Real Madrid." Begitu papar media yang kerap dianggap corong kubu El Barca tersebut.

Pers lokal menerjemahkan raut muka Morata sebagai deskripsi kekesalan atas minimnya jatah bermain yang disediakan Zidane buatnya.

Morata tampil sejak menit awal kontra Sevilla, tetapi ini sudah kesembilan kalinya dia ditarik keluar sebelum laga kelar pada La Liga musim ini.

Total, Morata turun 14 kali sebagai starter dari 25 penampilan. Namun, eks pemain Juventus itu hanya lima kali bermain penuh!

Padahal, kontribusi Morata tak kurang. Meski bukan pilihan utama, dia sanggup mencetak 15 gol, terbanyak kedua di skuat El Real setelah Cristiano Ronaldo (22 gol).

Rasio ketajamannya juga keren, yakni satu gol per 87,5 menit. Soal rapor ini Morata lebih baik dari Ronaldo, yang membutuhkan rata-rata 107 menit demi mencetak setiap golnya.

Baca Juga:

Karena itu, rumor kepergian Morata dari Santiago Bernabeu berembus semakin kencang mendekati akhir musim.

Manchester United dan Chelsea mencuat sebagai peminat terdepan Morata walau Zidane pernah mengungkapkan keengganan membahas transfer pemainnya itu.

"Saya tak punya waktu memikirkan hal tersebut (transfer). Dia berada dalam hati klub ini," kata pelatih berusia 44 tahun itu.

Andai perpecahan terkonfirmasi, hal ini bisa menguntungkan FC Barcelona yang bersaing ketat dengan El Real di jalur juara La Liga musim 2016-2017. Kedua tim sama-sama mengoleksi 87 poin.

Real Madrid punya dua laga sisa, sedangkan Barca hanya satu partai. Zidane pun bakal dihantui problem soliditas tim dua pekan menjelang final Liga Champions lawan Juventus (3/6/2017).


Editor : Beri Bagja
Sumber : AS, Marca, Sport.es


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X