Hukuman Terhadap Marcel Dianggap Berlebihan, Semen Padang Ajukan Banding

By Yosrizal - Sabtu, 27 Mei 2017 | 03:47 WIB
Ekspresi striker Semen Padang, Marcel Sacramento, saat meluapkan kekesalan setelah gagal mencetak gol ke gawang Bhayangkara FC pada laga pekan ketujuh Liga 1 musim 2017 di Stadion Patriot, Kota Bekasi, Sabtu (20/5/2017) sore.
HERKA YANIS PANGARIBOWO/BOLA/JUARA.NET
Ekspresi striker Semen Padang, Marcel Sacramento, saat meluapkan kekesalan setelah gagal mencetak gol ke gawang Bhayangkara FC pada laga pekan ketujuh Liga 1 musim 2017 di Stadion Patriot, Kota Bekasi, Sabtu (20/5/2017) sore.

Hukuman larangan bermain di enam pertandingan plus denda Rp 20 juta untuk Marcel Sacramento dinilai sangat tidak adil oleh manajemen Semen Padang. Untuk itu, tim berjuluk Kabau Sirah akan mengajukan banding atas keputusan tersebut.

Seperti dikatakan CEO Semen Padang, Iskandar Lubis, sanksi yang diterima Marcel dinilai terlalu berat, tidak sebanding dengan apa yang dilakukan Marcel di lapangan.

“Kami kirim surat banding hari ini (Jumat, 26 Mei 2017) dan berharap PSSI bisa mempertimbangkannya dengan adil. Karena kami diberi waktu tiga hari untuk banding setelah surat keputusan keluar,” ujar Iskandar.

Sementara, manajer Win Benardino menyebut, hukuman yang dijatuhkan kepada striker Semen Padang itu sangat merugikan. Marcel adalah andalan timnya di lini depan.

Absennya Marcel akan menyulitkan Semen Padang dalam mengarungi kompetisi Liga 1.

“Ini terlalu berat bagi kami. Apa yang terjadi di lapangan bukan berdiri sendiri. Semuanya juga ada sebab. Tetapi PSSI hanya melihat kesalahan yang dilakukan Marcel. Kami juga tak setuju dengan tingkah laku Marcel, tetapi hukuman yang diberikan kepadanya sangat tidak adil,” tambah Win.

Baca Juga:

Penilaian serupa juga dilontarkan pelatih Semen Padang, Nilmaizar. Menurutnya, hukuman larangan bertanding enam pertandingan dan denda Rp 20 juta adalah keputusan yang tidak seimbang dengan apa yang dilakukan Marcel.

Mestinya PSSI melihat secara utuh, tidak hanya melihat kejadian yang menyebabkan sanksi kartu merah. Ia tahu Marcel tidak akan bertindak sembrono seperti itu kalau ia tak disakiti lawan yang berlebihan.

“Sebagai pelatih saya tidak setuju tindakan Marcel yang terlalu reaktif menyikapi rasa tidak adil yang dirasakan. Tetapi itu terjadi karena sudah menumpuk berkali-kali kejadian yang tak digubris wasit. Sebagai kapten wajar ia bereaksi,” kata Nil.


Editor : Beri Bagja
Sumber : -


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X