5 Alasan Real Madrid Bisa Juara Liga Champions 2017

By Sabtu, 3 Juni 2017 | 19:31 WIB
Para pemain Real Madrid saat merayakan kemenangan La Liga atau Liga Spanyol 2016-2017 melawan Malaga di Stadion La Rosaleda, Malaga, Spanyol, pada 21 Mei 2017.
GONZALO ARROYO MORENO/GETTY IMAGES
Para pemain Real Madrid saat merayakan kemenangan La Liga atau Liga Spanyol 2016-2017 melawan Malaga di Stadion La Rosaleda, Malaga, Spanyol, pada 21 Mei 2017.

 

3. Zinedine Zidane


Ekspresi pelatih Real Madrid, Zinedine Zidane, dalam pertandingan leg 2 semifinal Liga Champions 2016-2017 menghadapi Atletico Madrid di Stadion Vicente Calderon, Madrid, Spanyol, pada Rabu (10/5/2017)(GONZALO ARROYO MORENO/GETTY IMAGES)

Sulit untuk menyebut Zinedine Zidane sebagai ahli taktik sepak bola. Namun, pastinya tak ada yang bisa menyangkal kedahsyatan Zizou dalam mengendalikan ruang ganti Santiago Bernabeu.

Jangankan untuk mengesampingkan pemain nonstarter, Los Blancos tampil stabil sepanjang Zizou bahkan berani mencadangkan Cristiano Ronaldo dalam beberapa laga Madrid. Kebijakan rotasi inilah yang sukses membuat musim.

Pemain yang masuk sebagai pengganti pun memiliki rasa dan hasrat yang sama untuk tampil total pada saat diturunkan.

4. Isco


Ekspresi kebahagiaan pemain Real Madrid, Isco, setelah menjebol gawang Atletico Madrid pada leg kedua semifinal Liga Champions di Stadion Vicente Calderon, Rabu (10/5/2017)(LAURENCE GRIFFITHS/GETTY IMAGES)

Tak berlebihan menahbiskan Isco sebagai salah satu, jika bukan yang terbaik bagi Real Madrid musim ini. Sumbangsihnya begitu paten. Total 11 gol (10 di La Liga dan 1 di LC) serta 9 assist (semuanya di La Liga), mungkin hanya parameter paling sederhana guna menggambarkan aksi Isco.

Yang jauh lebih istimewa tentu peran sentral eks pemain Malaga ini ketika didapuk menggantikan posisi Gareth Bale. Zidane menginstruksikan Isco berdiri tepat di belakang duet Ronaldo dan Benzema.

Namun, Isco tak memilih statis melainkan terus bergerak ke segala penjuru lapangan sehingga menjadikannya motor sekaligus pengatur visi pada saat bola memasuki sepertiga lapangan terakhir.

5. CR7


Selebrasi Cristiano Ronaldo setelah timnya keluar menjadi pemenang La Liga Musim 2016/17 melawan Malaga di La Rosaleda Stadium, 21 Mei 2017. (AITOR ALCALDE/GETTY IMAGES)

Untuk pertama kali dalam tujuh tahun beruntun terakhir, Cristiano Ronaldo gagal menembus 50 gol dalam semusim. Hingga menjelang fi nal LC, ia terpaku di angka 40 gol.

Di satu sisi, publik bisa melihatnya sebagai sebuah kemunduran. Akan tetapi, dalam perspektif yang berbeda, angka minim ini justru menunjukkan kepiawaian Zidane dalam mengatur peak CR7.

Di saat usianya telah melewati 32 tahun, Ronaldo tak bisa tampil ngotot di setiap laga. Namun, pada saat dibatasi menit mainnya, CR7 mampu tampil fantastis pada saat Madrid melakoni laga-laga krusial.

Total 14 gol dicetak di 9 laga terakhir Madrid. Termasuk 8 gol di perempat final dan semifinal LC.


Editor : Jalu Wisnu Wirajati
Sumber : Tabloid BOLA No.2.773


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X