Sony Dwi Kuncoro Berbagi Tugas dengan Istri di Dalam dan Luar Lapangan

By Delia Mustikasari - Selasa, 13 Juni 2017 | 03:15 WIB
Pebulu tangkis tunggal putra nasional, Sony Dwi Kuncoro (kiri) dan san istri Gading Safitri, berpose seusai pertandingan pertama babak kualifikasi di Plenary Hall Jakarta Convention Centre (JCC), Senayan, Jakarta, Senin (12/6/2017).
DELIA MUSTIKASARI/JUARA.NET
Pebulu tangkis tunggal putra nasional, Sony Dwi Kuncoro (kiri) dan san istri Gading Safitri, berpose seusai pertandingan pertama babak kualifikasi di Plenary Hall Jakarta Convention Centre (JCC), Senayan, Jakarta, Senin (12/6/2017).

Pebulu tangkis tunggal putra nasional, Sony Dwi Kuncoro, tampil pada ajang BCA Indonesia Open Superseries Premier 2017 yang didukung Bakti Olahraga Djarum Foundation di Plenary Hall Jakarta Convention Centre, Jakarta, 12-18 Juni.

Namun, kiprah Sony terhenti pada babak kualifikasi pertama seusai ditumbangkan Kazumasa Sakai (Jepang), 13-21, 16-21, Senin (12/6/2017).

Setelah keluar dari pelatnas pada 2014, Sony bergelut sebagai pemain profesional sekaligus pemilik sebuah gelanggang olahraga (GOR) di kawasan Medokan Asri Tengah, Surabaya.

Dua aktivitasnya ini membuat Sony harus pandai membagi waktu agar aktivitas GOR tetap berjalan meski dia harus pergi ke luar kota bahkan luar negeri untuk mengikuti berbagai turnamen.

"Selama enam bulan ini saya cukup sibuk. Saya harus berlatih untuk persiapan turnamen sambil mengurus GOR. Awalnya operasional GOR saya tangani sendiri. Pelan-pelan urusan GOR saya percayakan kepada karyawan," kata Sony seusai pertandingan.

"Saya harus bisa membagi fokus karena semua aktivitas yang saya lakukan merupakan investasi masa depan. Setelah keluar dari pelatnas, saya harus berjuang dari awal karena poin saya mengalami banyak penurunan," tutur Sony.

Dalam menjalankan aktivitasnya, Sony dibantu oleh sang istri, Gading Safitri. Gading berperan sebagai pelatih Sony.

Sebelum dilatih Gading, Sony sempat dilatih oleh pelatih lokal di Surabaya. Namun, dia tidak menemukan kecocokan sehingga Gading memutuskan untuk turun tangan.

"Untuk menjadi juara tidak bisa sendiri. Saya ingin menyemangati Sony dengan mengatur program latihan dan memilih turnamen yang akan diikutinya. Saya pernah jadi pebulu tangkis dan paham apa yang dibutuhkan pemain. Jadi, saya putuskan melatih Sony," tutur Gading.

Dalam menentukan program latihan, Sony dan Gading selalu berdiskusi. Tak jarang mereka berbeda pendapat.

"Berbeda pendapat itu biasa. Yang penting, setelah itu kami menemukan solusi terbaik," ucap Gading.

"Pemain sekelas Sony sudah bisa mengatur sendiri latihan teknik. Saya tinggal memoles aspek fisik dan nutrisi. Kesulitan yang dihadapi Sony adalah mencari teman sparring," aku Gading.

Sejak keluar dari pelatnas, Sony turun level dengan menjajal turnamen sirkuit nasional. Secara perlahan, prestasinya mulai meningkat hingga mampu menjuarai Singapura Terbuka 2016.


Pebulu tangkis tunggal putra nasional, Sony Dwi Kuncoro, mengembalikan kok ke arah Kazumasa Sakai (Jepang), pada pertandingan pertama babak kualifikasi BCA Indonesia Open Superseries Premier 2017 yang berlangsung di Plenary Hall Jakarta Convention Centre (JCC), Senayan, Jakarta, Senin (12/6/2017).(GARRY ANDREW LOTULUNG/KOMPAS.COM)

"Dia sudah mulai menemukan pola permainan pada 2015. Sekarang dia sedang mencari poin untuk menaikkan peringkat. Rencananya dia akan mengikuti turnamen level grand prix dan grand prix gold dulu," tutur perempuan yang dinikahi Sony pada 2009 itu.

Meski kerap mendampingi Sony ke luar kota hingga ke luar negeri, Gading tidak melupakan perannya sebagai seorang ibu dan istri.

"Di lapangan saya memimpin Sony. Di luar lapangan, Sony yang jadi pemimpin saya. Saya punya komitmen meninggalkan anak-anak maksimal seminggu supaya tetap bisa merawat mereka. Selama saya pergi, anak-anak saya titipkan orangtua atau mertua," kata Ibu dari Divya Amanra Kuncoro dan Naraya Aisha Kuncoro ini.

Rencananya, Sony masih akan menjalani aktivitas sebagai pemain profesional hingga kontrak dengan sponsor berakhir pada 2020.


Editor : Delia Mustikasari
Sumber : -


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X