Suzuki Ecstar, Pejuang di Tengah Kerumunan

By Kamis, 15 Juni 2017 | 13:57 WIB
Pebalap Suzuki Ecstar, Andrea Iannone, sedang menjalani sesi latihan bebas GP Italia di Sirkuit Mugello, Italia, Sabtu (3/6/2017).
AFP/TIZIANA FABI
Pebalap Suzuki Ecstar, Andrea Iannone, sedang menjalani sesi latihan bebas GP Italia di Sirkuit Mugello, Italia, Sabtu (3/6/2017).

Andrea Iannone kini nyaris berjuang sendirian karena ditinggal Alex Rins yang tengah cedera. Sylvain Guintoli yang menjadi pengganti sementara Rins butuh waktu untuk konsisten meski pada balapan perdananya dia langsung meraih poin. 

Penulis: Arief Kurniawan

Kondisi inilah yang membuat Iannone bak seorang pejuang. Dia bertarung gagah untuk menapak satu demi satu posisi saat lomba yang musim ini memang sangat ketat. Iannone memang kerap melakukan hal itu.

Karena posisi startnya bisa saja tak bagus, namun begitu masuk balapan dia tak menyerah. Balapan terakhir di Sirkuit Mugello adalah buktinya. Iannone start dari posisi ke-16, tetapi langsung merambah gagah dengan menyusul tujuh pebalap sebelum tikungan pertama.

Selepas lap pertama ia sudah ada di posisi ke-8 serta bertahan lama di posisi tersebut. Namun, ketika bannya sudah aus, Iannone tak bisa bertahan di posisi tersebut. Ia pun harus puas finis di posisi ke-10.

Kubu Suzuki sama sekali tak menyalahkan Iannone karena sesungguhnya itu adalah pencapaian yang bagus buat mereka.

"Saya sangat puas dengan penampilan saya karena mampu memperbaiki diri dari hasil kualifikasi, lalu menyusul dan bertarung saat balapan," ujar pebalap Italia itu.

Iannone dan Suzuki menyadari bahwa masalah ban telah sama-sama mereka perbaiki, penampilannya akan konsisten di sisa musim 2017 ini.

Arah Perbaikan

Ken Kawauchi, Manajer Teknis Suzuki, menyadari semua masalah yang dihadapi timnya.

"Kami sudah meneliti masalah yang dihadapi Iannone. Kenapa ia bagus pada paruh pertama lomba, lalu kendur di separuh berikutnya," kata pria asal Jepang ini. Davide Brivio, manajer tim, menjelaskan mereka akan terus melakukan perbaikan di tengah pekan balapan.

"Yang terpenting adalah para pebalap sudah mendapatkan feeling yang bagus terhadap motor GSX-RR," kata Brivio. Guintoli menyadari hal itu dan dia sendiri menyatakan bahwa GSX-RR kini sudah seperti motor pribadinya.

Baca Juga:

"Saya sekarang menikmati menyusul lawan dengan merasakan tenaga yang ada di motor ini," ujar pebalap asal Prancis itu. Iannone merasakan pula kerja keras Suzuki, karena menurutnya mereka sudah jauh lebih baik ketimbang musim lalu.

"Dengan segala kesulitan yang kami hadapi saat lomba, sesungguhnya performa kami dari sisi waktu lebih baik dari seri ke seri dibanding musim 2016," katanya.

Selain ban, Suzuki juga tengah berjuang bersama Iannone bagaimana mengatasi kendala saat pengereman.

"Biasanya saya menyusul dengan late braking, tapi kini saya mesti menyesuaikan gaya balap saya," katanya pada GP Prancis.

Perbaikan itu tampak jelas ketika pada seri berikutnya Iannone justru mudah menyusul lawan-lawan dengan late braking. Perbaikan telah dilakukan walau belum sempurna, itu pengakuan terbaru Iannone.

Brivio merasa bersyukur bahwa kedua pebalapnya, terutama Ianonne, sangat terbuka dalam bekerja sama mengembangkan motor.

"Kami sering duduk bersama dan masukan yang ia berikan sangat dirasakan oleh tim. Kami jadi lebih mudah dalam mengembangkan GSX-RR," kata Brivio.

Podium adalah target realistis Suzuki pada dua pertiga musim 2017 ini.


Editor : Delia Mustikasari
Sumber : Tabloid BOLA


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X