Arema FC Vs Bali United: Pertaruhan Aji Santoso

By Sabtu, 17 Juni 2017 | 15:30 WIB
Pelatih Arema FC, Aji Santoso tampak memegangi kepalanya dalam sesi konferensi pers usai pertandingan melawan Perseru di Stadion Gajayana, Kota Malang pada 11 Juni 2017, dia tengah menghadapi desakan Aremania agar mundur.
SUCI RAHAYU/JUARA.NET
Pelatih Arema FC, Aji Santoso tampak memegangi kepalanya dalam sesi konferensi pers usai pertandingan melawan Perseru di Stadion Gajayana, Kota Malang pada 11 Juni 2017, dia tengah menghadapi desakan Aremania agar mundur.

Sembari memasukkan tangan kirinya ke saku celana, mata Aji Santoso tajam mengamati pergerakan pemain. Sesekali teriakannya menggema sembari memberikan arahan dengan tangan kanan. Pemandangan itu terlihat di sesi latihan Arema FC di Stadion Kanjuruhan, Rabu (14/6/2017).

Penulis: Ovan Setiawan/Yan Daulaka

Hasil imbang tanpa gol kontra Perseru Serui membuat Aji Santoso berada dalam pusaran persoalan berat. Tak hanya menerima tekanan dari Aremania, tapi juga tuntutan dalam dirinya sendiri.

Sang pelatih bahkan telah siap mundur bila tak mampu mempersembahkan kemenangan bagi Singo Edan saat tim asuhannya itu menjamu Bali United pada Sabtu (17/6/2017).

Masalahnya, tripoin atas Serdadu Tridatu bukan perkara mudah. Selain bisa memikat di bawah polesan Widodo C Putro hingga menempati tangga kelima klasemen, Ahn Byung-keon cs termotivasi bangkit setelah dipermalukan oleh Bhayangkara FC di kandangnya pada laga pamungkas.

“Kami sudah mengantisipasi misi kebangkitan Bali United. Setiap tim yang berhadapan dengan Arema selalu memiliki motivasi besar. Harapannya tentu anak-anak bisa bermain lebih baik,” ujar Aji.

Produktivitas tim tamu, yang mencetak 13 gol alias nyaris dua kali lipat dibandingkan Arema (7), tentu harus menjadi perhatian Aji. Sebanyak enam gol milik Bali United itu tercatat atas nama Sylvano Comvalius.

Namun, mematikan penyerang bertinggi 192 cm asal Belanda ini saja tidak akan cukup. Beberapa gol Comvalius tercipta bukan karena aksi individu, melainkan lewat umpan matang rekan-rekannya.

Suplai dari lini di belakang Comvalius itulah yang mesti diredam oleh Arema. Kembalinya Kurnia Meiga dan Bagas Adi Nugroho selepas membela timnas boleh jadi membuat hati Aji serta Aremania lebih tenang.

Bagas kemungkinan akan dipasangkan dengan Arthur Cunha di jantung pertahanan mengingat Aji memang menyebut keduanya merupakan duet ideal. Sementara Johan Alfarizie serta Beny Wahyudi bakal mengawal kedua sisi pertahanan.

Otot di lini tengah juga membaik karena Hanif Sjahbandi serta Adam Alis juga bisa kembali memperkuat Singo Edan. Keduanya akan bahu-membahu dengan Hendro Siswanto.

Masalah tuan rumah justru ada di lini depan. Di pos sayap kanan, Esteban Vizcarra mesti absen karena cedera hamstring. Tanpanya, suplai bola matang Arema bakal menurun.

Posisi Vizcarra bisa jadi akan ditempati oleh Dendi Santoso. Bomber tengah pendulang gol. Inilah persoalan yang belum juga bisa dipecahkan oleh Aji.

Keputusannya mengutak-atik komposisi lini depan, termasuk dengan mencadangkan Cristian Gonzales serta mengutamakan Dedik Santoso, belum juga memberikan hasil memuaskan.

"Segala upaya sudah kami lakukan. Melawan Bali United nanti, anak-anak mesti lebih pintar membaca peluang. Tentu kami optimistis bisa menang," tutur Aji.

Baca Juga:

Mata-Mata

Sementara itu, kubu tamu datang berbekal tekad memutus hasil jelek di kandang Arema. Tim asal Pulau Dewata sebelumnya tak pernah beruntung membawa pulang poin di laga resmi.

Peran sejumlah "mata-mata" yang sudah familiar dengan isi perut lawan diandalkan sebagai senjata. Salah satunya Irfan Bachdim, yang pernah berkostum Persema Malang pada musim 2010. Persema ketika itu bermarkas di Gajayana.

"Saya tahu tidak mudah bagi tim mana pun meraih poin di Malang. Tapi, kali ini saya datang bersama tim yang punya motivasi untuk mengalahkan mereka," kata pemilik kostum bernomor 10 tersebut.

Irfan tak main-main dengan ucapan dan janjinya ini. Keinginan besar melumpuhkan Arema di kandangnya memiliki alasan, termasuk rasa penasaran setelah gagal mempersembahkan kemenangan bersama Indonesia U-22 saat melawan Puerto Riko.

“Bagi saya pribadi, minimal satu gol ingin saya ciptakan untuk Bali United di laga ini,” ucapnya.

Selain Irfan yang sangat paham dengan persepakbolaan kota Malang, juga ada eks pemain Arema seperti bek Hasyim Kipuw, gelandang I Gede Sukadana, kiper I Kadek Wardana, dan I Made Pasek Wijaya. Nama terakhir pernah menjadi asisten pelatih Arema FC.

“Arema sangat termotivasi saat bermain di kandangnya. Namun, saya pribadi tahu betul apa yang harus dilakukan jika berada di rumah tim lawan. Pada laga ini, saya dan teman-teman akan membuktikannya,” ujar Nano, panggilan akrab I Gede Sukadana.


Editor : Estu Santoso
Sumber : Tabloid BOLA


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X