Indonesia U-22 Pilih Dua Nama Lagi

By Kamis, 6 Juli 2017 | 11:03 WIB
Para pemain tim nasional U-22 Indonesia menjalani sesi latihan.
YAN DAULAKA/JUARA.NET
Para pemain tim nasional U-22 Indonesia menjalani sesi latihan.

Persiapan Indonesia U-22 menuju Kualifikasi Piala Asia U-23 (19-23 Juli) dan SEA Games (19-30 Agustus) telah memasuki etape akhir. Dalam periode itu, juru taktik Luis Milla wajib mematangkan lebih dari satu skenario andaikan menghadapi keadaan yang tak diharapkan, seperti kondisi lini depan yang tak ideal. 

Penulis: Kukuh Wahyudi/Yan Daulaka

Milla pun bakal mengerucutkan komposisi pemain di skuatnya menjadi 23 nama, terutama untuk ajang Kualifikasi Piala Asia U-23 lebih dulu. Dari 26 nama yang semula dipanggil dalam pelatnas terakhir itu, satu nama sudah dipastikan tak akan ikut ke Bangkok untuk terjun di kualifikasi.

Ia adalah striker Ezra Wallian, yang sedang menjalani masa pemulihan akibat terserang virus salmonela. Bagi timnas, hilangnya Ezra bisa menjadi mimpi buruk jika tak dicarikan solusinya sejak dini.

Pasalnya, stok striker murni di skuat Garuda Muda saat ini tinggal menyisakan dua nama, Nur Hardianto (Persela) dan Marinus Mariyanto (Persipura). Nur dan Marinus pun disinyalir masih tidak dalam kondisi fisik terbaiknya.

Faktanya, dalam program pelatnas tertutup di bawah asuhan pelatih kebugaran Florent Motha di Karawaci, 24- 29 Juni, kedua nama itu masuk sebagai "pasien". Meski begitu, cedera pangkal paha yang diderita Nur mulai membaik.

Begitu juga dengan kondisi fisik Marinus yang semakin fit. Kendati trio striker murni Indonesia tengah dalam kondisi kurang prima, sebenarnya Milla telah menyelipkan satu solusi dalam diri Yabes Roni.

Seyogianya memiliki posisi asli penyerang sayap kanan dalam bagan formasi yang dibuat pelatih asal Spanyol itu, Yabes juga diplot sebagai striker tengah. Pelatnas di Bali pada 30 Juni-10 Juli akan menjadi media pematangan solusi tersebut.

Baca Juga:

Menu latihan keras pun akan menjadi bagian pelatnas. Saking pentingnya periode ini, PSSI akan lebih memproteksi fokus pemain. Pembatasan media peliput menjadi salah satunya.

"Agenda lain tidak ada. Hanya latihan, makan, dan istirahat. Kalau sudah masuk kamar, semua biasanya langsung tidur. Maklum, latihannya keras dan menguras tenaga. Jadi, sudah tidak ada waktu lagi untuk kegiatan lain selain berkumpul untuk makan," tutur Yabes.


Editor : Jalu Wisnu Wirajati
Sumber : Tabloid BOLA


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X