Federer Yakin Para Petenis Muda Bisa Geser The Big Four

By Senin, 24 Juli 2017 | 10:18 WIB
Petenis Swiss, Roger Federer, mencium trofi Australia Terbuka 2017 yang diraih setelah memenangi pertandingan final atas Rafael Nadal (Spanyol) di Rod Laver Arena, Melbourne Park, Melbourne, 29 Januari lalu.
SAEED KHAN/AFP PHOTO
Petenis Swiss, Roger Federer, mencium trofi Australia Terbuka 2017 yang diraih setelah memenangi pertandingan final atas Rafael Nadal (Spanyol) di Rod Laver Arena, Melbourne Park, Melbourne, 29 Januari lalu.

Petenis putra asal Swiss, Roger Federer, berbicara tentang sistem peringkat dan persaingan pemain muda yang akan menggeser kejayaan Big Four (Andy Murray, Rafael Nadal, Roger Federer, Novak Djokovic) beberapa tahun mendatang.

Penulis: Deby Dahlia

Setelah meraih gelar ke-8 pada Wimbledon 2017, Federer memberikan alasan mengenai kompetisi yang akan semakin berkurang bagi Big Four.

Menurut Federer, hal ini disebabkan usia mereka yang saat ini sudah lebih dari 30 tahun. 

Federer kembali pada musim ini setelah berkutat dengan cedera lutut. Dia merupakan pemain tertua yang masih memenangkan grand slam.

"Setiap generasi berbeda, sejak generasi saya dan generasi Rafa (Rafael Nadal) hingga saat ini memang belum ada yang mampu mendorong kami pensiun," kata Federer.

Sementara itu, Federer juga menyinggung sistem poin yang menurutnya memiliki sedikit celah kesalahan.

Beberapa tahun lalu, ketika ATP Masters 1000, 500, dan 250, peringkat diubah sehingga poinnya dua kali lipat perputaran. Pemenang Grand Slam mendapatkan 2.000 poin, jumlah tertinggi yang ditawarkan.

"Saya merasa agak salah dengan sistem peringkat. Katakanlah di tingkat Grand Slam, jika kita memiliki penampilan bagus seperti Andy Murray. Misalnya, dia kalah dalam lima set. Namun dia mendapat 360 poin dan saya 2.000 poin. Saya merasa itu terlalu besar, baru seperti ini sejak beberapa tahun," kata Federer.

Petenis berperingkat ke-3 dunia ini juga menuturkan pemain muda tidak akan mudah memenangkan lima turnamen secara beruntun.

"Tapi saya juga percaya sistem poinnya terstruktur. Jika pemain muda ingin melakukan terobosan, mereka bisa mengalahkan saya atau pemain yang lebih atas manapun. Tetapi jika mereka tidak bisa lolos ke final dan meraih gelar juara, maka tidak akan ada pergerakan peringkat," ujar Federer lagi.

Petenis kelahiran 1981 ini juga mengakui jika sistem tersebut tentu mempunyai beberapa kelebihan, yaitu setiap pemain harus berusaha keras untuk menjadi juara pada turnamen besar.

Juara Grand Slam 19 kali tersebut bahkan mengingat sistem peringkat pada tahun 1990-an. Saat itu dia berhasil mendapat lebih banyak poin karena mengalahkan pemain berperingkat teratas.

Petenis berusia 35 tahun ini juga turut menunjukkan alasan mengapa beberapa pemain baru sulit mengalahkan nama-nama teratas dan membuat peluang dalam event besar.

"Pemain papan atas mempunyai gaya yang berbeda saat bermain. Saya hanya berpikir sulit bagi pemain muda untuk melewatinya," kata Federer.

Sementara itu, Federer yang memulai karier profesionalnya pada 1998 ini tidak kehilangan satu game pun selama bertanding di Kejuaraan Wimbledon 2017.


Editor : Jalu Wisnu Wirajati
Sumber : Tabloid BOLA


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X