Musim Lebih Padat, Liverpool Harus Punya 'Plan B'

By Sabtu, 15 Juli 2017 | 09:17 WIB
Manajer Liverpool FC, Juergen Klopp, menyapa penggemar sebelum dimulainya laga persahabatan kontra Sydney FC di ANZ Stadium, Sydney, Australia, pada 24 Mei 2017.
MARK METCALFE/GETTY IMAGES
Manajer Liverpool FC, Juergen Klopp, menyapa penggemar sebelum dimulainya laga persahabatan kontra Sydney FC di ANZ Stadium, Sydney, Australia, pada 24 Mei 2017.

Bermain ngotot memang menarik. Namun, tidak perlu setiap pertandingan dan sepanjang laga harus dilakoni dengan memeras keringat seperti yang selama ini ditampilkan Liverpool. Karena itu, The Reds disarankan memiliki alternatif lain atau 'plan B.'

Penulis: Dedi Rinaldi

Sejak ditangani Manajer Juergen Klopp, Liverpool memang terkenal sebagai tim yang bermain dengan tempo tinggi. The Reds berusaha menekan lawan melalui serangan selama hampir 90 menit.

Hasilnya memikat alias bisa dipertanggungjawabkan. Pada musim 2016-2017, Liverpool mampu mengakhiri perjalanan pada posisi keempat klasemen dan berhak menjajal fase play-off Liga Champions.

Hanya, taktik, strategi, dan pola yang dijejalkan oleh Klopp juga terkenal sangat menguras energi para pemain.


Mohamed Salah resmi diperkenalkan sebagai pemain baru Liverpool FC, Kamis (22/6/2017).(Twitter @LFCIndonesia)

Philippe Coutinho dan kawan-kawan kerap terlihat kepayahan dan akhirnya pada paruh kedua kompetisi Liverpool sering menghasilkan skor yang mengecewakan.

Padahal, saat itu The Reds tidak bermain di kompetisi antarklub Eropa, alias hanya bermain di ajang domestik.

Tentunya, dengan musim depan jumlah kompetisi yang akan diikuti bertambah, tak pelak Liverpool harus memiliki rencana B.

Baca Juga:

Legenda Liverpool asal Jerman, yaitu Dietmar Hamann, mengatakan Klopp harus mau mempersiapkan taktik yang berbeda, yakni taktik dengan tempo permainan yang lebih lambat demi menghemat stamina pemain.

“Musim ini lebih padat. Jika terlalu lelah, maka potensi bagi Anda ialah akan langsung terlempar dari Liga Champions atau tidak finis lagi di posisi empat besar,” kata Hamann.

Menurut Hamann, Liverpool butuh rencana B berupa cara lain untuk memenangi duel yang tidak selalu melibatkan permainan pada kecepatan 100 mil per jam. Selain itu, penambahan pemain baru juga wajib digencarkan.

Namun, hal yang mengganjal ialah Liverpool tengah memprioritaskan untuk mencari gelandang yang memiliki tipikal bertahan.

LIVERPOOL (4-2-3-1): Mignolet (K); Clyne, Lovren, Matip, Milner (B); Can, Henderson (GB); Firmino, Lallana, Coutinho (G); SALAH (P). Pelatih: Klopp.

BURSA TRANSFER LIVERPOOL

Masuk: Salah (g; Roma/42), Solanke (p; Chelsea U-23/gratis)

Keluar: Wisdom (b; Derby/2,3), Manninger (k; pensiun).

Target: Keita (g; RB Leipzig), Oxlade-Chamberlain (g; Arsenal), Van Dijk (b; Southampton), Balde Keita (p; Lazio), Rafinha (b; Barcelona), Mammana (b; Lyon), Rico (k; Sevilla), Rodriguez (g, Real Madrid)

K: Kiper; B: Bek; G: Gelandang; P: Penyerang


Editor : Beri Bagja
Sumber : Tabloid BOLA No. 2.782


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X