Lini tengah Indonesia U-22 berisikan gelandang-gelandang muda potensial dari berbagai klub. Mereka adalah Asnawi Mangkualam Bahar (PSM), Evan Dimas Darmono (Bhayangkara FC), Gian Zola Nasrulloh (Persib), Hanif Abdurrauf Sjahbandi (Arema FC), dan Muhammad Hargianto (Persija).
Penulis: Indra Citra Sena
Kelima nama itu bisa dibagi menjadi dua kelompok. Evan dan Zola bertipe ofensif, sedangkan Asnawi, Hanif, dan Hargianto masuk kategori defensif yang tak segan beradu fisik dengan lawan demi mempertahankan atau mencuri bola.
Khusus Hargianto, pemain jebolan Piala AFF U-19 2013 dan Piala Asia U-19 2014 ini punya kelebihan dalam melepas operan akurat. Dia bisa diandalkan untuk mengotaki serangan setelah mencuri bola dari kaki lawan.
Baca Juga:
- Timnas Futsal Putra Indonesia Gagal ke Sea Games 2017
- Antonio Valencia Diganjar Kartu Merah, Jose Mourinho Tak Masalah
- Satu Winger Tercoret, Ini 23 Pemain Timnas untuk Kualifikasi Piala Asia U-23
Namun, nilai plus Hargianto yang kerap terlihat semasa membela timnas U-19 serta di level klub itu belum merembet ke timnas U-22.
Dia ikut bertanggung jawab ketika Laskar Merah-Putih dinilai kurang kreatif selama menjalani laga uji coba internasional versus Myanmar, Kamboja, dan Puerto Riko.
Hargianto, yang notabene berpengalaman menghadapi tim-tim kuat bersama timnas U-19, seharusnya dapat membenahi penampilan sebelum Kualifikasi Piala AFC U-23 2018 dimulai.
Sebuah tantangan tersendiri bagi Hargianto mengetahui banyak kalangan menaruh harapan besar terhadap para jebolan timnas U-19.
“Eks timnas U-19 yang menjuarai Piala AFF 2013 sudah teruji di level internasional. Mereka juga telah bermain secara reguler di level klub. Sebuah keuntungan besar yang tentu sedikit banyak membantu dari sisi kekompakan tim,” ujar eks pelatih timnas, Rahmad Darmawan.
| Editor | : | Estu Santoso |
| Sumber | : | Tabloid BOLA No.2.784 |
Komentar