Piala Davis Tetap Gunakan Sistem "Best of Five"

By Ananda Lathifah Rozalina - Jumat, 4 Agustus 2017 | 18:39 WIB
Tim Davis Cup Indonesia (baju merah/kiri) berpose dengan tim Kuwait saat jumpa pers menjelang pertandingan play-off Zona Asia/Oseania Grup II Piala Davis di The Sunan Hotel, Solo, Selasa (4/4/2017) .
GONANG SUSATYO/JUARA.NET
Tim Davis Cup Indonesia (baju merah/kiri) berpose dengan tim Kuwait saat jumpa pers menjelang pertandingan play-off Zona Asia/Oseania Grup II Piala Davis di The Sunan Hotel, Solo, Selasa (4/4/2017) .

Federasi Tenis Internasional (International Tennis Federation/ITF) memastikan pertandingan Piala Davis tetap menggunakan sistem best of five.

Hal ini terjadi setelah proposal yang diajukan ke ITF untuk mengubah sistem pertandingan dari best of five menjadi best of three gagal memenuhi persyaratan jumlah suara.

Dilansir dari BBC, Jumat (4/8/2017), jumlah suara yang yang mendukung proposal itu hanya mencapai 63,54 persen. Jumlah ini masih kurang dari dua pertiga jumlah suara yang diperlukan (66,67 persen).

Baca juga:

Presiden ITF David Haggerty menyebut hasil voting tersebut "mengecewakan".

"Perubahan diperlukan untuk memastikan masa depan dari rencana jangka panjang kompetisi yang ikonik dan bersejarah ini," ucap Haggerty.

Sebelumnya, petenis tunggal putra nomor satu dunia dari Inggris Raya, Andy Murray, meminta sistem pertandingan Piala Davis diubah demi menarik atensi para pemain top dunia untuk mau bertanding membela negara mereka masing-masing.

Akan tetapi, usulan Murray ini gagal membuahkan hasil.

Pada penyelenggaraan Piala Davis berikutnya, pertandingan akan tetap memakai sistem best of five yang berarti setiap pemain perlu memenangi tiga set untuk meraih kemenangan pada satu pertandingan tersebut.


Editor : Diya Farida Purnawangsuni
Sumber : BBC


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X