Mengapa Marquez Begitu Jago Saat Balapan Flag-to-Flag?

By Pipit Puspita Rini - Rabu, 9 Agustus 2017 | 16:37 WIB
Pebalap Repsol Honda Team asal Spanyol, Marc Marquez (kiri), berdiskusi dengan kepala kru timnya, Santi Hernandez, pada GP Ceska yang berlangsung di Sirkuit Brno, 4-6 Agustus.
MOTOGP.COM
Pebalap Repsol Honda Team asal Spanyol, Marc Marquez (kiri), berdiskusi dengan kepala kru timnya, Santi Hernandez, pada GP Ceska yang berlangsung di Sirkuit Brno, 4-6 Agustus.

Pada musim perdananya di MotoGP, Marc Marquez (Repsol Honda Team), didiskualifikasi saat menjalani balapan GP Australia 2013 di Sirkuit Philip Island.

Ketika itu, MotoGP masih memakai ban Bridgestone (sekarang Michelin). Ban Bridgstone tidak bisa beradaptasi sempurna dengan aspal baru Sirkuit Phillip Island.

Demi keselamatan para pebalap, balapan yang semula dijadwalkan 27 putaran, dikurangi menjadi 19 lap. Selain itu, pebalap harus menjalani balapan flag-to-flag (berganti motor).

Mereka wajib masuk pit dan berganti motor dengan ban baru setelah menyelesaikan sembilan atau 10 putaran.

Marquez yang berada di grup paling depan masuk pit setelah lap ke-11. Hasilnya, bendera hitam berkibar disertai papan bernomor 93, tanda dia didiskualifikasi dari balapan.

"Kami belajar banyak dari GP Australia 2013 dan yang paling penting adalah tidak mengulangi kesalahan yang sama," kata Marquez seperti dikutip JUARA dari Motorsport.

"Kuncinya adalah memiliki orang-orang yang kamu percaya di sisimu," ujar pebalap 24 tahun tersebut.

Marquez dan timnya benar-benar belajar dari pengalaman. Dari enam balapan flag-to-flag setelah itu, dia menenagi lima di antaranya.

Baca juga:

Lima balapan tersebut adalah GP Belanda 2014, GP San Marino 2015, GP Argentina 2016, GP Jerman 2016, dan GP Ceska 2017.

Dia gagal juara pada GP Aragon 2014. Marquez sempat terjatuh saat balapan dan akhirnya finis di urutan ke-13.

Flag-to-flag enam balapan di atas terjadi karena ada perubahan kondisi lintasan saat balapan, misalnya dari basah menjadi kering, atau sebaliknya.

Dua balapan flag-to-flag paling fenomenal buat Marquez adalah GP Jerman 2016 dan GP Ceska 2017, akhir pekan kemarin.

Pada balapan GP Ceska (6/8/2017), dia menjadi pebalap pertama yang berganti motor, hanya dua lap setelah memutari Sirkuit Brno.

Jonas Folger (Monster Yamaha Tech3) juga melakukan pit stop setelah lap kedua, tetapi motornya belum siap.

Dua pebalap Ducati, Jorge Lorenzo dan Andrea Dovizioso, mengalami masalah yang sama dengan Folger. Motor kedua mereka belum siap saat sang rider masuk pit.

Sementara itu, Marc Marquez tahu betul motor RC213V miliknya akan siap kapan pun dia masuk pit.

"Sebelum balapan, Santi (Hernandez, kepala kru Marquez) mengatakan bahwa motor akan siap, dan saya bisa berganti motor kapan pun saya mau," kata Marquez.

"Dan ketika orang yang kamu percaya mengatakan bahwa motormu akan siap, kamu tahu bahwa motor akan siap," kata dia lagi.

Marquez memenangi balapan  GP Ceska dan mendapat tambahan 25 poin. Dia kini memimpin klasemen sementara pebalap dengan 154 poin.

"Salah satu alasan saya untuk selalu berusaha adalah tim saya. Mereka selalu memberikan (usaha) 100 persen," kata pebalap 24 tahun tersebut.

"Dalam kondisi seperti ini, dan melihat apa yang terjadi, pebalap adalah sama pentingnya dengan mekanik," ujar pemilik tiga gelar juara dunia MotoGP tersebut.

Persaingan para pebalap MotoGP akan berlanjut akhir pekan ini pada seri ke-11 di Red Bull Ring, Spielberg, Austria.


Editor : Pipit Puspita Rini
Sumber : Motorsport.com


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X