Raihan Medali Perak Kejuaraan Dunia Jadi Modal Kepercayaan Diri bagi Ahsan/Rian

By Delia Mustikasari - Senin, 28 Agustus 2017 | 06:29 WIB
Pasangan ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan/Rian Agung Susanto, berpose dengan medali perak yang didapat dari Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2017 yang berlangsung di Emirates Arena, Glasgow, Skotlandia, Minggu (27/8/2017).
BADMINTON PHOTO
Pasangan ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan/Rian Agung Susanto, berpose dengan medali perak yang didapat dari Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2017 yang berlangsung di Emirates Arena, Glasgow, Skotlandia, Minggu (27/8/2017).

Pasangan ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan/Rian Agung Saputro, mempersembahkan medali perak dari ajang Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2017.

Dalam partai final yang berlangsung di Emirates Arena, Glasgow, Skotlandia, Minggu (27/8/2017), Ahsan/Rian harus mengakui keunggulan Zhang Nan/Liu Cheng (China) 

Ahsan/Rian tampil anti klimaks. Mereka tak dapat mengeluarkan permainan terbaik mereka.

Sejak gim pertama, Ahsan/Rian bermain di bawah tekanan. Bola-bola depan yang menjadi kunci permainan ganda, tak dapat diungguli Ahsan/Rian, pergerakan Ahsan di depan net pun sudah dijaga oleh Zhang/Liu sehingga ia tak dapat mengontrol permainan.

Pada gim kedua, penampilan Ahsan/Rian sempat membaik. Mereka memimpin perolehan skor 9-6.

Namun, saat Zhang/Liu menyamakan kedudukan 9-9, mereka langsung memegang kendali permainan dan kembali mengunci langkah Ahsan/Rian.

"Kami tetap mengucap syukur sudah bisa sejauh ini. Kami sudah berusaha maksimal, tetapi kami under performed. Kami sudah berusaha sekuat tenaga, tetapi inilah hasilnya," kata Ahsan setelah pertandingan.


Para peraih medali dari sektor ganda putra pada Kejuaraan Dunia 2017 berpose dengan medali yang didapat di podium Emirates Arena, Glasgow, Skotlandia, MIinggu (27/8/2017).(BADMINTON PHOTO)


"Lawan bermain bagus hari ini, sedangkan kami belum maksimal dan tak bisa keluar dari tekanan. Kami belum bisa memberikan yang terbaik," ucap Rian.

Menurut Ahsan, raihan medali perak kejuaraan dunia menjadi modal untuk melangkah lebih jauh di pertandingan-pertandingan selanjutnya.

"Ini adalah pengalaman yang luar biasa buat kami, patut disyukuri. Kami akan bekerja lebih keras lagi untuk hasil yang lebih baik," ucap Ahsan.

"Sekarang sudah dapet percaya dirinya, kami harus lebih fokus dan bersiap untuk pertandingan selanjutnya," tutur Rian.

Baca juga:

Sebagai pasangan non-unggulan yang duduk di ranking ke-30 dunia, capaian Ahsan/Rian di kejuaraan bergengsi ini patut diapresiasi.

Dalam perjalanan ke final, Ahsan/Rian membungkam unggulan pertama, Li Junhui/Liu Yuchen (China) pada babak kedua, dengan skor 19-21, 21-18, 21-18.

Pada babak semifinal, Ahsan/Rian kembali menebar ancaman dengan menaklukkan unggulan keempat, Takeshi Kamura/Keigo Sonoda (Jepang), 21-12, 21-15.

Indonesia berhasil meraih satu gelar nelalui pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir yang di final mengalahkan Zheng Siwei/Chen Qingchen (China), dengan skor 15-21, 21-16, 21-15.


Editor : Delia Mustikasari
Sumber : badmintonindonesia.org


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X