Gagal Penuhi Target, Begini Komentar Susy Susanti

By Diya Farida Purnawangsuni - Senin, 28 Agustus 2017 | 18:43 WIB
Manajer Tim Bulu Tangkis Indonesia pada SEA Games 2017, Susy Susanti, berbicara kepada para awak media di Axiata Arena, Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis (24/8/2017).
DIYA FARIDA PURNAWANGSUNI/JUARA.NET
Manajer Tim Bulu Tangkis Indonesia pada SEA Games 2017, Susy Susanti, berbicara kepada para awak media di Axiata Arena, Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis (24/8/2017).

Manajer tim bulu tangkis Indonesia untuk SEA Games Kuala Lumpur 2017, Susy Susanti, mengaku perlu mengevaluasi kegagalan pemain memenuhi target medali emas.

Indonesia dipastikan tidak berhasil memenuhi target tiga medali emas pada SEA Games 2017.

Sejauh ini, medali emas yang sudah berada dalam genggaman tangan ialah dari nomor beregu putra.

Sementara itu, nomor-nomor perorangan yang diharapkan meraih emas hanya menyisakan Jonatan Christie pada nomor tunggal putra.

Susy menilai, tiga hasil kalah dari wakil Merah Putih pada laga semifinal seharusnya tidak terjadi.

Baca juga:

Apalagi, setiap pemain sebetulnya punya peluang besar untuk menang setelah sempat memimpin perolehan skor.

Namun, mereka gagal meraih poin kemenangan, sementara lawan justru dapat membalikkan keadaan dan menang.

"Target tiga medali emas memang tidak tercapai. Ini patut dievaluasi. Seharusnya, di saat pertandingan penting seperti ini, pemain tidak boleh hilang fokus," ucap Susy yang dilansir BadmintonIndonesia.org.

"Dalam tekanan seperti apapun, harusnya di atas angin, bukan sebaliknya. Inilah salah satu faktor kekalahan tiga partai, sebetulnya mereka bisa," kata Susy lagi.

Melalui hasil tiga kekalahan pada babak semifinal, Indonesia hanya bisa menambah tiga medali perunggu pada SEA Games 2017 yakni dari Ihsan Maulana Mustofa (tunggal putra), Gregoria Mariska Tunjung (tunggal putri), dan pasangan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto (ganda putra).

Fajar/Rian ditundukkan wakil Thailand, Kittinupong Kedren/Dechapol Puavaranukroh dengan skor 17-21, 21-23.

Padahal, saat memainkan gim kedua, Fajar/Rian sempat unggul 17-12, 19-14, dan game point 20-17.


Pasangan ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, saat menjalani pertandingan babak semifinal melawan wakil Thailand, Kittinupong Kedren/Dechapol Puavaranukroh di Axiata Arena, Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (28/8/2017). Fajar/Rian kalah dengan skor 17-21, 21-23.(BADMINTON INDONESIA.ORG)

Namun, mereka tak mampu menyudahi gim kedua dengan kemenangan.

"Ganda putra juga missed target, yang diprediksi itu tunggal dan ganda putra yang jadi andalan. Faktor yang menjadi titik lemah kita adalah nekatnya, beraninya yang kurang," tutur Susy.

"Saat mereka tertekan, nggak bisa berkembang. Saat leading, justru gagal fokus, gampang banget buang poin," ucap Susy lagi.

Kejadian serupa terulang pada nomor tunggal putri dan tunggal putra.

Gregoria juga sempat menemui fase hanya butuh satu poin untuk memenangi gim kesatu atas Soniia Cheah (Malaysia) saat mencapai game point, 20-17.


Pebulu tangkis tunggal putra, Ihsan Maulana Mustofa, saat menjalani pertandingan babak semifinal nomor perorangan pada SEA Games Kuala Lumpur 2017.(BADMINTON INDONESIA)

Ihsan pun tak dapat memanfaatkan keunggulan 16-10 dan game point 20-18 atas Khosit Phetpradab (Thailand) pada gim kedua.

"Begitu juga dengan Gregoria, lalu juga Ihsan. Ada kesempatan, sudah leading, tidak bisa menekan lawan. Saat kita unggul, harusnya benar-benar menekan, nggak boleh kasih kesempatan sedikitpun. Tetapi ini loose (fokus) sedikit, langsung hilang (poin)," kata Susy.

"PR kami banyak, ternyata tidak satu dua pemain saja. Kami akan diskusi dengan pelatih, seperti apa jalan keluarnya. Intinya atletnya harus mengubah mindset mereka sendiri," tutur Susy.

Lebih lanjut, Susy juga mengaku tidak menerima alasan kondisi lapangan yang berangin. Menurut dia, lawan pun mengalami hal yang sama.

Pada intinya, Susy meminta para pemain harus bisa mengontrol permainan, saat tertinggal bisa membalikkan keadaan dan ketika unggul, terus menekan, tidak memberikan kesempatan kepada lawan.


Editor : Diya Farida Purnawangsuni
Sumber : badmintonindonesia.org


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X