Test Event Squash Targetkan Peningkatan Kualitas Wasit Lokal untuk Hadapi Asian Games 2018

By Delia Mustikasari - Jumat, 15 September 2017 | 12:27 WIB
Tim Malaysia (Hitam) vs Jateng (Biru) berpose jelang pertandingan babak ketiga Indonesia Squash Junior 2017, Kamis  (14/9/2017).
INASGOC
Tim Malaysia (Hitam) vs Jateng (Biru) berpose jelang pertandingan babak ketiga Indonesia Squash Junior 2017, Kamis (14/9/2017).

Test event cabang olahraga squash menuju Asian Games 2018 bertajuk Indonesia Squash Junior 2017 yang berlangsung, 10-16 September di Siliwangi Squash Center, Bandung, Jawa Barat menjadi ajang untuk meningkatkan kualitas wasit lokal.

Director Sport, Medals, Culture & Services Department INASGOC Washington Sinanggiling menjelaskan bahwa setiap test event pasti dihadiri para technical delegate (TD) dan ITO (International Technical Officer).

"Melalui ajang ini, panpel dapat belajar dari para expert tersebut guna meningkatkan kualitas saat bertugas pada Asian Games 2018," ucapnya.

Menurut Brigitta Tieneke Kijono, manajer kompetisi test event squash, ajang ini diharapkan akan meningkatkan jam terbang sesuai dengan standar squash internasional.

"Kami ingin mempunyai wasit lokal yang bisa bertugas saat Asian Games. Target kami, setidaknya ada satu sampai dua wasit nasional yang akan turun langsung saat pertandingan. Hal itu akan membanggakan nama Indonesia juga," tutur Brigitta.

Saat ini, bersamaan dengan penyelenggaraan test event, para wasit lokal tengah menjalani latihan peningkatan kualitas di bawah pengawasan Mohamad Arrffan, wasit asal Singapura dengan l kualifikasi ITO dan juga menjabat sebagai Direktur Wasit Southeast Asia Federation.

Baca juga:

Arrffan dikenal sebagai wasit dan assesor yang sudah berkarier sejak 1984.

"Wasit Indonesia saat ini belum mencapai standar internasional, tetapi ada satu dua kandidat wasit Indonesia yang berpotensi. Sudah dua tahun ini saya mengadakan pelatihan untuk wasit-wasit Indonesia menuju sertifikasi standar nasional," kata Arrffan.

"Saat ini, kami sedang mengejar sertifikasi wasit standar nasional. Kendala utama bagi wasit Indonesia adalah penguasaan bahasa Inggris. Namun, selama test event ini, kemampuan memahami istilah peraturan squash dan berbahasa Inggris mereka semakin membaik," ucap Arrffan.

Menurut Arrfan, test event ini dapat memberikan pengalaman berharga dan memperbanyak jam terbang wasit Indonesia sehingga dapat mempraktekkan teori-teori tentang peraturan squash yang sudah mereka miliki.


Editor : Delia Mustikasari
Sumber : Inasgoc


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X