Jason Georly, Petenis Meja Andalan Indonesia pada ASEAN Para Games 2017

By Nugyasa Laksamana - Rabu, 20 September 2017 | 17:20 WIB
Petenis meja difabel Indonesia, Jason Georly.
Media CdM APG
Petenis meja difabel Indonesia, Jason Georly.

 Indonesia kini memiliki bintang baru dalam olahraga tenis meja difabel. Dia adalah Jason Georly yang baru berusia 19 tahun.

Nama Jason memang masih asing di telinga pencinta olahraga nasional. Namun, dia memiliki kemampuan yang tak bisa dipandang sebelah mata.

Bakat bermain tenis meja Jason diwariskan dari ayahnya, George Wahyu, yang merupakan atlet tenis meja tingkat nasional.

Jason yang terlahir dengan tangan kiri tak sempurna akhirnya mengikuti jejak sang ayah.

Bakat Jason sudah terlihat sejak kecil. Ia pernah meraih prestasi dalam beberapa turnamen.


Petenis meja difabel Indonesia, Jason Georly.(Media CdM APG)

Bahkan, kemampuan Jason mendapatkan atensi dari petenis meja senior, David Jacobs.

David sudah meminta kepada orang tua Jason supaya Jason bergabung dengan pelatnas olahraga difabel Indonesia yang bernaung di bawah National Paralympic Committe (NPC).

"Sudah dari dulu Bang David minta saya ke pelatnas, tetapi mama dan papa nggak kasih izin karena saat itu saya masih sekolah," kata Jason.

"Kata mereka, biar saja saya latihan di klub dulu. Nanti kalo sudah lulus SMA baru boleh ke pelatnas," tutur Jason.

Setelah lulus dari SMA Tarakanita 2 Pluit pada dua tahun lalu, Jason fokus kepada tenis meja.

Hasilnya, dia mampu merebut 2 medali emas pada nomor perorangan dan beregu ajang Peparnas 2016 di Jawa Barat.

Baca juga:

Dengan prestasi tersebut, Jason akhirnya dipanggil masuk pelatnas di Solo, Jawa Tengah untuk menghadapi ASEAN Para Games 2017

"Saya senang akhirnya bisa masuk pelatnas dan bisa membela Indonesia pada ajang internasional," kata Jason

"ASEAN Para Games di Malaysia merupakan multi-event pertama saya. Selama di pelatnas, saya sangat dibantu oleh para senior sehingga cepat beradaptasi dan berlatih," tutur dia.

Sebelum menjadi seorang petenis meja nasional, perjalanan hidup Jason cukup berat.

Dalam lingkungan sekolah dan teman sepermainanya, terkadang ia dicemooh karena kondisi fisiknya yang tidak sempurna.

Namun hal itu tidak dipikirkan oleh putra sulung dari pasangan George Wahyu dan Liana Kurniawan itu.

Jason tetap bergaul dengan siapa pun. Ia merupakan contoh bagaimana kesabaran dan keterbatasan mampu mengantarnya meraih keberhasilan. 

Pada ASEAN Para Games 2017, Jason meraih medali perak beregu kelas 6-7. Selanjutnya, dia akan berjuang meraih prestasi lebih bagus lagi pada perseorangan nomor 6-7.


Editor : Delia Mustikasari
Sumber : MEDIA CDM APG


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X