"Meski sedang mempersiapkan tim BTN, pembinaan terhadap atlet tetap berjalan. Kami tak ingin mendapat kesulitan dengan sibuk mengurusi anggaran saat menjelang AG 2018 nanti," ucap Parama.
BTN nantinya akan dipimpin oleh seorang direktur. Raja sudah menyiapkan satu nama, yakni Budi Saputra, yang kini menjabat sebagai manajer pelatnas.
Selain itu, BTN juga ditugaskan membuat pembinaan lebih terarah dan terawasi karena semua jadwal pelatnas akan diserahkan kepada BTN.
Maksimalkan venue
Selain itu, Raja ingin memaksimalkan beberapa venue untuk AG 2018. Venue yang dimaksud ialah velodrome Rawamangun dan Jakarta International Equestrian Park di Pulomas, Jakarta.
Rencananya, Okto akan menggelar lomba yang berstandar internasional di Indonesia agar para atlet bisa mengejar poin untuk mengikuti kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020.
"Kalau rencana awal berjalan lancar, April nanti secara keseluruhan venue selesai. Tapi, jika trek siap lebih awal, kami tak perlu menunggu siap terlebih dahulu untuk mencoba treknya," ucap Okto.
Tak hanya itu, Okto juga akan membina atlet-atlet elite maupun atlet amatir untuk mengikuti program pelatnas mandiri buatan ISSI.
"Sejak dulu kami tak terlalu berpatokan terhadap kebijakan Satlak Prima. Karena Satlak biasanya berpatokan kepada atlet elite saja. Dengan alasan tersebut, kami sudah menyiapkan pelatnas mandiri untuk seluruh atlet, baik amatir maupun elite," ucap Okto.
| Editor | : | Delia Mustikasari |
| Sumber | : | juara.net |
Komentar