Penambahan Jumlah Seri Balapan MotoGP Menuai Kritik

By Ardhianto Wahyu Indraputra - Kamis, 21 Desember 2017 | 14:15 WIB
Pebalap Repsol Honda, Marc Marquez, memimpin jalannya balapan pada MotoGP Qatar 2017 yang berlangsung di Sirkuit Internasional Losail, Doha, Minggu (26/3/2017).
KARIM JAAFAR/AFP PHOTO
Pebalap Repsol Honda, Marc Marquez, memimpin jalannya balapan pada MotoGP Qatar 2017 yang berlangsung di Sirkuit Internasional Losail, Doha, Minggu (26/3/2017).

MotoGP 2018 akan digelar dalam 19 seri selama sembilan bulan karena adanya penambahan GP Thailand pada Oktober.

Dorna selaku penyelenggara MotoGP bahkan mencanangkan akan kembali menambah satu seri balapan lagi pada musim 2019.

Akan tetapi, wacana penambahan seri balapan bukannya tidak menuai kritik.

Setelah sebelumnya para pebalap mengeluhkan jadwal yang terlalu padat, para manajer tim juga memberikan kritik tersendiri soal rencana itu.

"20 balapan dalam semusim sangat banyak," kata manajer tim Yamaha, Lin Jarvis dikutip JUARA.net dari Crash.

"Melakukan tiga penerbangan jauh berturut-turut selalu menjadi masalah yang melelahkan di akhir tahun untuk semua orang," ujar Jarvis.

Jarvis pun mengakui kalau dia tidak mengharapkan adanya penambahan seri yang membuat MotoGP berlangsung dalam 20 seri balapan.

Kritik lebih keras bahkan diucapkan mantan manajer tim Honda, Livio Suppo yang menyebut kalau salah satu alasan dirinya keluar adalah karena adanya rencana penambahan seri balapan.

"Saya setuju dengan para pebalap yang mengatakan bahwa 20 balapan lebih dari cukup," ujar Suppo.


Editor : Delia Mustikasari
Sumber : crash.net


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X